
Pantau - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kemungkinan besar tidak dapat menghadiri secara langsung pemakaman Paus Fransiskus dan berencana mengirim utusan resmi untuk mewakili Indonesia dalam upacara kenegaraan tersebut.
Informasi ini disampaikan oleh Juru Bicara Presiden RI, Prasetyo Hadi, kepada wartawan di Jakarta.
Namun, kepastian terkait kehadiran serta siapa yang akan menjadi utusan presiden masih menunggu hasil koordinasi lebih lanjut.
Prosesi Pemakaman dan Kehadiran Tokoh Dunia
Pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 26 April 2025 pukul 10.00 waktu setempat atau pukul 15.00 WIB di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Roma.
Misa pemakaman akan dipimpin oleh Ketua Dewan Kardinal Takhta Suci, Kardinal Giovanni Battista Re.
Upacara kenegaraan ini juga akan dihadiri oleh berbagai tokoh agama penting seperti patriark, kardinal, uskup agung, uskup, dan imam dari seluruh dunia.
Setelah misa, prosesi Ekaristi akan ditutup dengan Ultima commendatio dan Valedictio.
Pemakaman ini menjadi awal dari rangkaian Novemdiales, yaitu sembilan hari masa berkabung dan misa untuk ketenangan jiwa Paus Fransiskus.
Jenazah Paus akan dipindahkan dari Basilika Santo Petrus ke Basilika Santa Maria Maggiore di Roma untuk dimakamkan, sesuai dengan wasiat mendiang.
Sejumlah pemimpin dunia telah mengonfirmasi kehadiran mereka, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, serta Presiden dan Kanselir Jerman Frank Walter Steinmeier dan Olaf Scholz.
Selain itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Presiden Argentina Javier Gerardo Milei, dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva juga dijadwalkan hadir.
Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun, pada hari Senin, 21 April 2025.
- Penulis :
- Peter Parinding