billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Komnas HAM Sesalkan Insiden Penembakan Perwakilan Papua di Teluk Bintuni

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Komnas HAM Sesalkan Insiden Penembakan Perwakilan Papua di Teluk Bintuni
Foto: Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM, Komnas HAM, Anis Hidayah (kanan) dan Komisioner Pengkajian dan Penelitian, Komnas HAM, Sarulin P. Siagian (kiri) saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM RI, Jakarta (sumber: Komnas HAM)

Pantau - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI menyayangkan insiden penembakan terhadap jajaran Komnas HAM perwakilan Papua di Teluk Bintuni, Papua Barat, Minggu (27/4).

Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Komnas HAM RI, Anis Hidayah, menyatakan, "Kami tentu menyayangkan peristiwa itu terjadi."

Komnas HAM RI langsung berkoordinasi dengan Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, setelah kejadian tersebut.

" Kemarin kami langsung melakukan koordinasi dengan Pak Frits, dan Pak Frits sudah dievakuasi di tempat yang aman, kemudian juga akan melanjutkan evakuasi dan perjalanan kembali ke Jayapura," ujar Anis.

Anis menekankan pentingnya semua pihak menghindari pendekatan kekerasan dalam menangani situasi di Papua.

Komnas HAM mendorong aparat penegak hukum untuk bertindak lebih efektif dalam menangani pelanggaran hak asasi manusia di Papua.

" Karena kita semua menginginkan agar tanah yang damai itu terjadi di Papua, sebagaimana cita-cita kita bersama," lanjut Anis.

Kronologi Penembakan dan Kondisi Korban

Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, dan rombongan ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Sungai Rawara, Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat.

Frits menjelaskan bahwa mereka ditembaki saat melakukan pencarian terhadap Inspektur Polisi Satu (Iptu) Tomi Marbun yang hilang sejak 18 Desember 2024.

Komnas HAM Papua terlibat dalam proses pencarian untuk memastikan pencarian tersebut memenuhi standar hak asasi manusia.

" Komnas HAM punya kepentingan untuk hadir agar kami memastikan bahwa proses pencarian itu memenuhi standar dalam rangka memberikan kepastian tentang hilangnya Tomi Marbun," kata Frits melalui sambungan telepon.

Frits dan tim sudah berada di lokasi sejak Jumat (25/4) untuk melakukan rekonstruksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga Sabtu (26/4).

Pada Minggu (27/4) pagi, Frits dan empat anggota polisi turun ke sungai untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK) sebelum beribadah.

" Ketika kami turun pukul 06 lewat (waktu Indonesia timur), kami MCK sampai pukul 07.10, kemudian kami diberondong oleh kelompok sipil bersenjata," tutur Frits.

Frits dan empat anggota polisi yang tidak membawa senjata segera melarikan diri dan berlindung di hutan setelah mendengar tembakan.

" Begitu tembakan pertama, tembakan kedua, langsung Brimob itu melakukan tembakan balasan untuk memberikan perlindungan karena di lokasi yang jaraknya hampir 150 meter, Kapolda Papua Irjen Pol. Jhonny Edison Isir juga ada di lokasi," imbuh Frits.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden penembakan tersebut.

Frits mengalami luka di lutut, kaki, dan tangan akibat terjatuh saat berusaha menyelamatkan diri.

" Puji Tuhan, kami, saya terutama sudah dievakuasi ke Mayado dan sudah mendapat tindakan pengobatan dari dokter; dan syukur yang lain juga sudah dievakuasi kemarin dan hari ini," kata Frits.

Penulis :
Arian Mesa