HOME  ⁄  Nasional

Ariston Tjendra: Sentimen Negatif Tarif Perdagangan Bisa Tekan Aset Berisiko

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Ariston Tjendra: Sentimen Negatif Tarif Perdagangan Bisa Tekan Aset Berisiko
Foto: Ketidakpastian Negosiasi Tarif AS-China Membayangi Rupiah, Ini Prediksi Pasar(Sumber: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww/pri.)

Pantau - Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra mengungkapkan bahwa ketidakpastian terkait negosiasi tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China masih menjadi sumber kekhawatiran utama bagi pelaku pasar keuangan.

Ariston menyatakan "Berita-berita menyangkal telah dimulainya pembicaraan soal tarif antara AS dan China seperti yang diklaim oleh Presiden Trump. Ini bisa memberikan tekanan ke aset berisiko, termasuk Rupiah".

Ia mengungkapkan bahwa indeks dolar AS mengalami tekanan akibat sentimen ini, tercatat turun menjadi 99,18 dari sebelumnya 99,50.

Pelemahan indeks dolar AS tersebut dinilai membantu menahan pelemahan lebih lanjut nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.

Menurut Ariston, "Pelemahan rupiah (terhadap) dolar AS bisa berlanjut ke arah Rp16.900, dengan potensi support di kisaran Rp16.820 hari ini".

Saling Klaim Antara AS dan China Perkeruh Sentimen Pasar

Pada Kamis, 24 April 2025, Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa pembicaraan perdagangan antara AS dan China sedang berlangsung, meskipun ia tidak mengungkapkan siapa saja pihak yang terlibat.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Minggu, 27 April 2025, memperkuat pernyataan Trump dengan mengatakan bahwa negosiasi memang sedang berlangsung.

Namun, Pemerintah China membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada konsultasi atau negosiasi tarif yang terjadi dengan pihak AS.

Dalam konferensi pers, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyatakan "AS harus berhenti menciptakan kebingungan".

Guo Jiakun menambahkan bahwa setiap dialog atau negosiasi harus berlandaskan pada prinsip kesetaraan, rasa hormat, dan saling menguntungkan.

Di tengah ketidakpastian ini, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan Selasa pagi di Jakarta tercatat menguat 47 poin atau 0,28 persen menjadi Rp16.809 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.856 per dolar AS.

Penulis :
Balian Godfrey