
Pantau - PT Pupuk Indonesia (Persero) meraih dua penghargaan dalam ajang The Best Corporate Emission Reduction Transparency Award 2025 yang digelar oleh Investortrust atas komitmennya dalam pengurangan emisi karbon dan transparansi strategi lingkungan.
Penghargaan yang diraih adalah Green Achievement in Emission Reduction dan Diamond Achievement in Emission Transparency, diterima oleh Senior Project Manager Sustainability & Clean Ammonia, M. Rozikin Busro, pada 28 April 2025.
Pupuk Indonesia telah menyusun roadmap jangka panjang pengurangan emisi karbon dari 2022 hingga 2060 sebagai bagian dari kontribusinya terhadap target Nationally Determined Contribution (NDC) dan netralitas karbon nasional.
Target Ambisius Hingga 2060, Green Ammonia dan NBS Jadi Kunci Strategi
Roadmap perusahaan terbagi dalam dua fase utama, yaitu fase pertama hingga 2030 dengan target pengurangan emisi sebesar 4,25 juta ton CO2 ekuivalen, dan fase kedua hingga 2060 yang menargetkan pengurangan 19,2 juta ton CO2 ekuivalen.
Upaya strategis dilakukan melalui efisiensi energi, pemanfaatan teknologi rendah karbon, dan penggunaan energi terbarukan dalam proses produksi.
Revitalisasi pabrik seperti proyek revamping Pusri 3B menjadi bagian dari strategi pengurangan konsumsi energi dan emisi.
Pupuk Indonesia juga mengembangkan produk green ammonia di Pupuk Iskandar Muda, Aceh, serta melalui anak perusahaan di Gresik untuk mendukung transisi energi dan industri rendah emisi.
Dalam program offsetting, perusahaan menjalankan solusi berbasis alam atau nature-based solution (NBS), termasuk penanaman pohon sebagai penyerap karbon.
Pada tahun 2024, perusahaan telah menanam 120.000 pohon di lahan seluas 400 hektare yang mampu menyerap 1.200 ton CO2.
Target pada 2025 adalah memperluas program NBS hingga mencakup 1.400 hektare dengan kapasitas serapan 4.200 ton CO2, dan mencapai 7,5 juta pohon yang ditanam di 25.000 hektare lahan pada 2030.
"Komitmen kami dalam menjaga lingkungan sejalan dengan mandat Paris Agreement dan mendorong keberlanjutan industri pupuk nasional," ujar Rozikin.
- Penulis :
- Balian Godfrey