Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Rote Hospitality Academy Latih Generasi Muda Jadi Pelaku Pariwisata Andal Tanpa Biaya

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Rote Hospitality Academy Latih Generasi Muda Jadi Pelaku Pariwisata Andal Tanpa Biaya
Foto: Pendidikan pariwisata gratis di Rote Ndao hadirkan transformasi sosial dan pemberdayaan ekonomi lokal.(Sumber: ANTARA/HO-RHA))

Pantau - Pendidikan pariwisata gratis diberikan kepada pemuda dan pemudi di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, guna membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola sektor pariwisata secara profesional dan kompetitif.

Lonjakan jumlah wisatawan mancanegara dari 96 orang pada 2020 menjadi 6.080 orang pada 2023, serta wisatawan nusantara dari 3.510 menjadi 10.135 orang, menunjukkan pertumbuhan pesat sektor ini.

Pantai Oeselli dan Pantai Mulut Seribu menjadi daya tarik utama, namun pertumbuhan wisata menuntut kehadiran sumber daya manusia yang paham filosofi pelayanan dan profesional.

Menjawab tantangan tersebut, Rote Hospitality Academy (RHA) hadir sebagai lembaga pendidikan gratis yang fokus pada pelatihan vokasi pariwisata bagi masyarakat lokal.

RHA bukan sekadar institusi pendidikan, tetapi gerakan pemberdayaan masyarakat yang melatih peserta tidak hanya dalam hal teknis industri perhotelan, tetapi juga etika kerja, bahasa Inggris, dan pemahaman budaya lokal.

Membangun SDM Unggul dari Akar Rumput

Para peserta dilatih menjadi pemandu wisata yang memahami flora, fauna, dan sejarah Rote Ndao, sehingga mampu menyampaikan nilai-nilai lokal dengan cara yang menarik dan informatif.

Direktur Program RHA, Nora Bawazier, menyebut bahwa program ini sangat bermanfaat karena telah menciptakan SDM lokal yang berkualitas dan siap bersaing di industri pariwisata.

Nora juga berharap ilmu yang diperoleh para peserta dapat ditularkan ke keluarga dan masyarakat sekitar, memperluas dampak positif pendidikan ini.

Pendidikan vokasi ini dipandang sebagai alat transformasi sosial yang menciptakan pelaku ekonomi lokal, bukan hanya pencari kerja.

Festival Rote Malole yang digelar setiap 13–14 Agustus oleh Pemda dan Kementerian Pariwisata menjadi sumber inspirasi lahirnya RHA, sekaligus ajang kesiapan masyarakat menyambut wisatawan.

Model pendidikan ini menegaskan bahwa pembangunan pariwisata tidak harus menunggu investasi besar dari luar, tetapi bisa dimulai dari pemberdayaan masyarakat itu sendiri.

Rote Ndao menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang berpihak pada pembangunan manusia dan potensi lokal, pendidikan dan pariwisata bisa bersinergi untuk melahirkan generasi pemimpin yang berdaya saing global tanpa kehilangan jati diri budaya.

Penulis :
Balian Godfrey