Pantau - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Pemerintah Australia terus memperkuat kerja sama dalam memberantas praktik illegal, unregulated, and unreported (IUU) fishing di wilayah perbatasan kedua negara.
Kerja sama ini telah terjalin sejak tahun 2007 melalui forum Indonesia-Australia Fisheries Surveillance Forum (IAFSF).
Pertemuan terbaru dilaksanakan di Jakarta, diwakili oleh Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono (Ipunk) dan pihak Australian Fisheries Management Authority (AFMA).
Edukasi Masyarakat dan Pengawasan Perbatasan Jadi Fokus Utama
Fokus utama kerja sama adalah pengawasan wilayah laut perbatasan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan dan kedaulatan perikanan nasional.
Ipunk menyampaikan terima kasih atas keberlanjutan kerja sama, termasuk dukungan Australia terhadap kampanye edukasi publik di Kupang, Rote (NTT), serta Bau Bau, Muna Barat, dan Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara).
Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendorong penangkapan ikan yang bertanggung jawab serta mencegah pelanggaran batas oleh nelayan tradisional.
CEO AFMA, Wez Norris, mengapresiasi langkah Indonesia dalam menangani nelayan pelintas batas dan menegaskan kesiapan Australia untuk terus memperkuat kerja sama melalui forum IAFSF.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan bahwa kolaborasi internasional adalah kunci menuju praktik perikanan yang berkelanjutan.
- Penulis :
- Gian Barani
