
Pantau - Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto menegaskan bahwa prajurit tangguh lahir dari disiplin dan latihan keras dalam kegiatan simulasi latihan terpadu Sekolah Calon Tamtama (Secata) Rindam XIII/Merdeka di Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Latihan ini merupakan bagian dari tahapan pelatihan bagi siswa Pendidikan Kejuruan Tamtama Infanteri (Dikjurtaif) yang bertujuan menguji kemampuan tempur dasar, ketahanan fisik, serta kesiapan mental dalam menghadapi berbagai skenario medan tugas.
Kegiatan ini menjadi bagian krusial dalam proses penilaian sebelum siswa dinyatakan lulus dan resmi mengemban tugas sebagai prajurit TNI Angkatan Darat.
Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto menyampaikan apresiasinya kepada para pelatih dan seluruh peserta latihan atas semangat serta kedisiplinan yang telah ditunjukkan selama proses latihan.
"Latihan ini tidak hanya menguji fisik dan taktik, tetapi juga semangat juang, loyalitas, serta pengabdian pada bangsa dan negara."
Ia juga menekankan pentingnya menyerap setiap materi latihan sebagai bekal saat para siswa menjalankan tugas di lapangan.
Penekanan pada Sinergi, Keputusan Cepat, dan Profesionalisme
Simulasi latihan terpadu ini menekankan pentingnya sinergi antarsatuan kecil dalam pelaksanaan operasi.
Selain itu, para siswa juga dilatih untuk mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat di tengah kondisi dinamis medan operasi.
Kasdam XIII/Merdeka turut melakukan peninjauan terhadap berbagai fasilitas pelatihan untuk memastikan kesiapan dan kelayakan sarana yang digunakan dalam mendukung pembelajaran.
Arahan langsung juga diberikan kepada siswa Dikjurtaif sebagai bagian dari motivasi dan evaluasi proses latihan.
Menurut Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto, disiplin taktik militer dalam berbagai kondisi merupakan bekal dasar yang sangat penting dalam membentuk prajurit yang profesional.
- Penulis :
- Arian Mesa