
Pantau - Pemerintah Kota Jakarta Utara mengajak warganya untuk memanfaatkan lahan sempit sebagai ruang bercocok tanam demi mendukung ketahanan pangan di wilayah perkotaan.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Juaini, mengimbau masyarakat agar mulai membiasakan diri menanam tanaman pangan di rumah, meskipun hanya memiliki lahan terbatas.
"Untuk warga Jakarta Utara, ayo kita menanam, manfaatkan lahan-lahan yang dimiliki meskipun terbatas," ujar Juaini saat mengunjungi Kebun Gangnam di Kelurahan Pegangsaan Dua.
Kebun Gangnam atau singkatan dari Pegangsaan Dua Menanam dinilai sebagai salah satu contoh praktik urban farming yang berhasil dan dapat ditiru masyarakat luas.
Pemerintah Kota Jakarta Utara berkomitmen menumbuhkan budaya gemar menanam melalui pendekatan edukatif dan partisipatif.
Kebun Gangnam Jadi Model Urban Farming Edukatif
Kebun Gangnam memiliki luas 1.330 meter persegi dan berdiri di atas lahan milik Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yang sebelumnya terbengkalai.
Kini, kebun tersebut ditanami sekitar 70 jenis tanaman produktif yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan warga sekitar.
Selain tanaman, di kebun tersebut juga terdapat kolam gizi berisi ikan lele yang difungsikan sebagai bagian dari program pencegahan stunting atau tengkes.
Lurah Pegangsaan Dua, Sarmudi, menyatakan harapannya agar peresmian Rumah Edukasi Urban Farming yang dilakukan oleh Wakil Wali Kota Juaini mampu menarik minat masyarakat untuk bercocok tanam.
Rumah Edukasi ini didirikan sebagai sarana pembelajaran bercocok tanam bagi anak-anak sekolah maupun komunitas warga.
"Sebelum memulai bercocok tanam di Kebun Gangnam, mereka akan diberi materi terlebih dahulu di Rumah Edukasi," kata Sarmudi.
Melalui pendekatan edukatif ini, warga tidak hanya diajak menanam, tetapi juga memahami proses budidaya, perawatan, hingga pemanenan tanaman secara mandiri.
- Penulis :
- Arian Mesa










