Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Target Rampung 2026, Bendungan Diproyeksikan Jadi Sumber Irigasi, Air Baku, dan Wisata

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Target Rampung 2026, Bendungan Diproyeksikan Jadi Sumber Irigasi, Air Baku, dan Wisata
Foto: Wapres Gibran Dorong Percepatan Bendungan Mbay/Lambo, Proyek Strategis untuk Air dan Ekonomi NTT (Sumber: ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Wakil Presiden.)

Pantau - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan pentingnya percepatan pembangunan Bendungan Mbay/Lambo di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam kunjungan kerjanya pada Selasa, 6 Mei 2025.

Gibran menyatakan bahwa bendungan ini harus segera diselesaikan karena memiliki peran strategis dalam mendukung irigasi pertanian, penyediaan air bersih, serta pengendalian banjir.

Selain itu, Bendungan Mbay/Lambo berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, termasuk sektor pariwisata lokal.

"Proyek strategis ini harus disertai dengan penguatan kapasitas petani, peningkatan layanan publik, serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan," ujar Gibran dalam pernyataannya di lokasi proyek.

Proyek Masuk PSN, Target Selesai 2026, Sudah Capai 80 Persen

Bendungan Mbay/Lambo merupakan salah satu dari 77 proyek strategis nasional (PSN) yang tercantum dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029.

Pembangunan dimulai pada September 2021 dan ditargetkan rampung pada 2026.

Hingga awal Mei 2025, progres fisik proyek telah mencapai 80,40 persen.

Gibran juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan proyek ini berkelanjutan dan dimanfaatkan secara maksimal.

Bendungan ini memiliki luas genangan 587,61 hektare, daerah aliran sungai (DAS) seluas 138,60 km², dan kapasitas tampung normal sebesar 52,89 juta meter kubik, dengan nilai kontrak pembangunan mencapai Rp1,47 triliun untuk dua paket pekerjaan.

Setelah beroperasi, bendungan ini ditargetkan dapat:

  • Menyediakan irigasi untuk 6.240 hektare lahan
  • Menyediakan air baku sebesar 205 liter per detik
  • Mengurangi risiko banjir di wilayah hilir seluas 3.200 hektare
  • Mendukung pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan potensi hingga 117,5 MW
  • Berfungsi sebagai destinasi wisata unggulan di Pulau Flores, khususnya Nagekeo

Dalam kunjungan tersebut, Wapres Gibran didampingi oleh Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Bupati Nagekeo Simplisius Donatus, Wakil Bupati Gonzalo Gratianus Muga Sada, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Nagekeo.

Penulis :
Balian Godfrey