
Pantau - Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Adian Napitupulu, mendesak pemerintah dan pihak terkait segera menyelesaikan pembayaran pesangon pensiunan PT Indofarma.
Desakan itu disampaikan usai memimpin Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Forum Komunikasi Pensiunan Indofarma di Gedung Nusantara II, DPR RI, Rabu (7/5/2025).
Adian menyoroti keterlambatan pembayaran yang telah berlangsung bertahun-tahun dan berdampak serius pada kehidupan para pensiunan.
Ia bahkan mengungkapkan, beberapa di antaranya telah meninggal dunia tanpa menerima hak mereka.
“Sudah ada yang wafat, bahkan biaya duka pun tidak diberikan. Ini tidak benar,” tegasnya.
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu menyampaikan telah menjalin komunikasi dengan Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria, yang kini menunggu rencana bisnis (business plan) dari holding Indofarma sebagai syarat pencairan dana pesangon.
Disebutkan, dana ratusan miliar rupiah telah disiapkan, namun belum terealisasi. Padahal, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebelumnya telah memutuskan bahwa pembayaran pesangon akan dilakukan melalui penjualan aset.
“Asetnya tidak juga dijual-jual, entah karena negosiasi gagal atau harga belum cocok,” tambah Adian.
Total kewajiban yang belum dibayarkan mencapai sekitar Rp200 miliar. Ia juga mengkritik lambannya respons negara, jika dibandingkan dengan penanganan cepat terhadap kasus korporasi lain seperti Sritex yang mendapat perhatian usai viral.
Adian menilai kasus ini mencerminkan lemahnya penghormatan terhadap jasa para purna tugas. Ia pun mengajak publik untuk turut mengawal dan menyuarakan isu ini.
“Bantu viralkan dong, supaya negara merespons,” pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
- Editor :
- Ricky Setiawan