Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Transformasi Digital dan Kesiapsiagaan Siber Jadi Prioritas

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Transformasi Digital dan Kesiapsiagaan Siber Jadi Prioritas
Foto: Bamsoet Dorong BIN Investasi Teknologi Intelijen untuk Hadapi Ancaman Siber Modern(Sumber: ANTARA/Fath Putra Mulya.)

Pantau - Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, menegaskan bahwa Badan Intelijen Negara (BIN) perlu melakukan investasi dalam teknologi intelijen terkini guna menghadapi tantangan keamanan nasional di era digital.

Pernyataan ini disampaikannya dalam rangka peringatan ulang tahun ke-79 BIN.

Bamsoet menekankan pentingnya transformasi digital di tubuh BIN dan perlunya penguatan analisis prediktif seiring berkembangnya disrupsi teknologi.

Menurutnya, BIN tidak bisa lagi mengandalkan metode konvensional dan harus tetap menjadi ‘mata dan telinga’ negara yang tajam dan terpercaya.

Ia menyoroti berbagai ancaman siber seperti spionase canggih, serangan terhadap infrastruktur kritis, pencurian data berskala besar, serta disinformasi yang makin kompleks.

Butuh Penguatan SDM dan Kolaborasi Lintas Lembaga

Bamsoet menambahkan bahwa kebocoran data di sejumlah lembaga pemerintah dan swasta menegaskan urgensi kesiapsiagaan siber yang lebih tinggi.

BIN, menurutnya, harus bersikap proaktif dengan memperkuat kemampuan intelijen sinyal, intelijen siber, dan menjalin kolaborasi strategis dengan BSSN, Kominfo, serta penyedia layanan internet.

Selain itu, penguatan sumber daya manusia di bidang teknologi siber, analisis big data, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dinilai sebagai keharusan.

Indonesia menjadi target serangan siber yang potensial, mengingat jumlah pengguna internet di Tanah Air telah mencapai 221,56 juta orang pada 2024.

Data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat lebih dari 400 juta upaya serangan siber dan anomali trafik terjadi sepanjang 2023.

Meskipun detail operasi BIN bersifat rahasia, Bamsoet menekankan pentingnya peran peringatan dini dan analisis mendalam dalam menjaga keamanan nasional.

Ia juga mengapresiasi keberhasilan Indonesia yang mencatat nol serangan terorisme dalam dua tahun terakhir, berkat koordinasi aktif antara BIN, BNPT, dan Densus 88 Polri.

Langkah-langkah seperti pemantauan aktivitas daring, penangkapan pelaku teror, dan program deradikalisasi disebut turut memberikan dampak positif terhadap penurunan aktivitas terorisme di Indonesia.

Penulis :
Gian Barani