Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menimipas: Napi Melawan Saat Razia Jadi Pemicu Kerusuhan di Lapas Muara Beliti

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Menimipas: Napi Melawan Saat Razia Jadi Pemicu Kerusuhan di Lapas Muara Beliti
Foto: Kerusuhan di Lapas Muara Beliti dipicu razia, Menimipas tegaskan komitmen bersih-bersih narkoba dan gawai(Sumber: ANTARA/HO-Ditjen Pemasyarakatan)

Pantau - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas) Agus Andrianto menjelaskan bahwa kerusuhan yang terjadi di Lapas Narkotika Muara Beliti, Sumatera Selatan, pada Kamis (8/5) sekitar pukul 09.00 WIB, dipicu oleh perlawanan sejumlah narapidana saat petugas melakukan razia terhadap barang-barang terlarang.

Razia tersebut merupakan bagian dari langkah preventif dan progresif untuk mencegah masuknya gawai dan narkoba ke dalam lingkungan lapas.

Kerusuhan sempat menyebabkan seluruh ruangan lapas dikuasai narapidana, hingga aparat gabungan dari Batalyon Pelopor B Petanang, Polres Musi Rawas, dan Polres Lubuk Linggau dikerahkan ke lokasi.

Lapas Berangsur Kondusif, Pemerintah Tegaskan Tindakan Tegas dan Reformasi Berkelanjutan

Kondisi lapas dilaporkan kembali kondusif pada pukul 11.45 WIB setelah dilakukan pengendalian situasi bersama TNI dan Polri.

Menimipas menegaskan bahwa nihilnya keberadaan narkoba dan gawai di dalam lapas adalah prinsip mutlak yang harus ditegakkan.

Agus menyatakan bahwa siapa pun yang terbukti terlibat, baik dari kalangan narapidana maupun petugas, akan diproses sesuai aturan yang berlaku.

Dalam enam bulan masa jabatannya, ia telah memindahkan 548 warga binaan yang diduga terlibat narkoba ke Lapas dengan tingkat keamanan maksimal di Nusakambangan, serta menonaktifkan 14 pejabat struktural, 4 kepala lapas dan rutan, dan 57 pegawai pemasyarakatan.

Lima pegawai sedang diperiksa dan dua lainnya diproses secara pidana karena keterlibatan dalam peredaran narkoba.

Agus juga menanggapi keluhan napi yang menggunakan pengeras suara saat kerusuhan, menyebut bahwa alasan merasa tertindas tidak bisa dibenarkan jika disertai tindakan anarkis.

Ia meminta dukungan masyarakat untuk membersihkan lapas dari gangguan keamanan agar proses pembinaan narapidana berjalan optimal dan menghasilkan individu yang siap kembali berkontribusi positif di tengah masyarakat.

Penulis :
Gian Barani