Pantau - Anggota Komisi V DPR RI Musa Rajekshah, atau Ijeck, mendorong agar pembentukan Panitia Kerja (Panja) Ojek Online (Ojol) segera direalisasikan untuk merespons keresahan jutaan pengemudi ojol di seluruh Indonesia.
Menurut Ijeck, langkah ini sangat mendesak mengingat jumlah pengemudi ojol telah melebihi 4 juta orang dan sebagian besar dari mereka masih menghadapi perlakuan yang tidak adil dalam kemitraan dengan aplikator.
Dalam pertemuan bersama para pengemudi ojol dari daerah pemilihannya di Sumatera Utara I, Ijeck menerima keluhan bahwa potongan yang dikenakan oleh aplikator dapat melebihi 30 persen dari pendapatan harian pengemudi.
Potongan Dianggap Tidak Manusiawi, Regulasi Perlu Diperkuat
Ijeck menegaskan bahwa potongan sebesar itu sangat memberatkan, tidak manusiawi, dan merugikan pengemudi yang berjuang di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Ia menyoroti bahwa Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 667 Tahun 2022 telah menetapkan batas maksimal potongan sebesar 15 persen, namun kenyataan di lapangan menunjukkan banyak aplikator masih menarik lebih dari ketentuan tersebut.
Menurutnya, perusahaan aplikasi tidak seharusnya mengambil potongan besar karena mereka tidak menanggung biaya operasional seperti kendaraan, bahan bakar, dan perawatan.
Ijeck mempertanyakan logika bisnis di balik potongan 20–30 persen dan menilai bahwa hubungan antara aplikator dan mitra pengemudi harus dilandasi prinsip keadilan dan proporsionalitas.
Ia menyerukan agar pemerintah dan pihak aplikator duduk bersama untuk merumuskan solusi yang adil dan menjamin keberlanjutan kerja sama yang sehat bagi seluruh pihak.
- Penulis :
- Gian Barani
- Editor :
- Gian Barani
