Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

LTN NU Jatim Dianggap Strategis dalam Menjaga Peradaban, Literasi dan Digitalisasi Jadi Kunci

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

LTN NU Jatim Dianggap Strategis dalam Menjaga Peradaban, Literasi dan Digitalisasi Jadi Kunci
Foto: PWNU Jatim tegaskan peran strategis LTN dalam menjaga peradaban NU melalui literasi dan digitalisasi(Sumber: ANTARA/HO-LTN PWNU Jatim.)

Pantau - Sekretaris PWNU Jawa Timur, DR Ir KHM Faqih, menyatakan bahwa Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) NU Jatim memegang peran strategis dalam menjaga dan menghidupkan kembali peradaban Nahdlatul Ulama (NU).

Ia menekankan bahwa penulisan (ta’lif) dan penerbitan (nasyr) merupakan sumber utama peradaban dalam sejarah Islam, dan karenanya LTN perlu dihidupkan dengan lebih aktif.

Faqih menuturkan bahwa umat Islam pada masa lampau pernah melampaui peradaban Babilonia, Tiongkok, dan Yunani, namun akhirnya runtuh karena perpustakaannya dihancurkan dan ilmunya dijarah oleh Barat.

Bahkan, ia menyebut ilmu komputer modern memiliki akar dari pemikiran ilmuwan Islam terdahulu.

Digitalisasi, Dakwah Segar, dan Landasan Aswaja Jadi Fokus Rakorwil LTN Jatim

Dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) LTN NU Jatim bertema “Merajut Literasi, Memperkuat Digitalisasi,” Faqih mendorong agar pendekatan digital menjadi strategi kebangkitan peradaban Islam dan NU masa kini.

Ketua LTN PWNU Jatim, H Helmy M Noor, juga menegaskan bahwa LTN harus memahami dunia digital dan berperan sebagai marketing communication NU agar dapat menjangkau generasi muda.

Ia memperingatkan bahwa tanpa kemasan narasi dakwah yang segar dan kontekstual, NU bisa kehilangan kedekatan dengan generasi Z dan Alpha.

Helmy juga mendorong seluruh LTN cabang untuk mendigitalisasi karya dan dokumentasi sejarah NU agar dapat diakses luas dan menjadi khazanah intelektual Islam Nusantara.

Rakorwil LTN Jatim kali ini juga melibatkan Dinas Kominfo dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sebagai bentuk sinergi dalam penguatan literasi dan arsip digital.

Wakil Ketua PWNU Jatim, DR HA Hakim Jayli, mengingatkan pentingnya menjadikan Qonun Asasi dan Khittah NU sebagai fondasi dakwah dan penguatan kelembagaan.

Ia menegaskan bahwa prinsip Ahlussunnah wal Jama’ah seperti tawasut (moderat), i’tidal (adil), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), dan amar ma’ruf nahi munkar harus menjadi ruh dari setiap gerakan NU, termasuk dalam dunia digital.

Penulis :
Balian Godfrey