Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Petani Mulai Didorong Tinggalkan Pupuk Kimia dan Beralih ke Pola Berkelanjutan

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Petani Mulai Didorong Tinggalkan Pupuk Kimia dan Beralih ke Pola Berkelanjutan
Foto: Pertanian Sirkular Dorong Biaya Murah dan Hasil Melimpah Lewat Pupuk Organik(Sumber: ANTARA/Ali Khumaini/dok)

Pantau - Di tengah naiknya harga pupuk kimia dan tingginya ketergantungan petani, penggunaan pupuk organik kembali diangkat sebagai solusi dalam sistem pertanian berkelanjutan, termasuk di Karawang yang dikenal sebagai lumbung padi nasional.

Namun, peralihan ke pupuk organik masih terhambat kebiasaan lama petani yang mengandalkan pupuk kimia dalam budidaya tanaman padi.

Padahal, pupuk organik memiliki berbagai keunggulan seperti memperbaiki sifat fisik tanah, memudahkan perkembangan akar, serta meningkatkan kapasitas tanah dalam menahan air dan unsur hara.

Pertanian Sirkular Jadi Solusi Produksi Murah dan Panen Optimal

Pupuk organik berasal dari bahan alami seperti kompos, pupuk kandang, limbah dapur, dan limbah pertanian yang telah mengalami dekomposisi.

Hara dalam pupuk organik dilepaskan secara bertahap oleh mikroorganisme tanah, sehingga menurunkan risiko overdosis nutrisi yang umum terjadi pada pupuk kimia.

Keunggulan lainnya meliputi peningkatan struktur tanah, retensi air, aerasi, drainase, hingga penurunan tingkat erosi.

Pupuk ini juga merangsang aktivitas mikroba tanah dan membantu menciptakan keseimbangan yang menurunkan risiko penyakit tanaman.

Secara kimia, pupuk organik mampu memperbaiki pH tanah serta memperkaya kandungan unsur hara secara alami.

Selain ramah lingkungan, sistem pertanian organik merupakan bagian dari pola pertanian sirkular yang menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan hasil panen.

Dengan beralih ke pola ini, petani bisa mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang harganya mahal dan ketersediaannya kerap terbatas.

Dukungan kebijakan dan edukasi terhadap penggunaan pupuk organik sangat diperlukan agar pertanian nasional dapat bertransformasi ke arah yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Penulis :
Gian Barani
Editor :
Ricky Setiawan