
Pantau - Polda Kepulauan Riau (Kepri) menerapkan metode Patroli Blue Light sebagai langkah strategis dalam mencegah praktik premanisme di wilayahnya, khususnya di Kota Batam.
Direktur Samapta Polda Kepri, Kombes Pol. Joko Adi Nugroho, menyatakan bahwa "Patroli Blue Light adalah kendaraan bermotor roda dua perintis presisi di wilayah Kota Batam bertujuan menjaga keamanan, ketertiban masyarakat, serta mencegah potensi gangguan premanisme."
Pernyataan tersebut disampaikan saat dirinya berada di Batam pada hari Senin.
Patroli dilakukan di sejumlah titik strategis yang dianggap rawan terhadap potensi gangguan kamtibmas, seperti Jalan Gajah Mada, PT Tunas Industrial, kawasan Cipta Land, kawasan Hotel 01, dan PT Sarana Industrial Point.
"Wilayah-wilayah ini dinilai rawan terhadap potensi gangguan kamtibmas, khususnya pada malam hingga dini hari," tambah Joko.
Efek Cegah Dini dan Kehadiran Polisi yang Terlihat
Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad, menjelaskan bahwa metode Blue Light Patrol dilakukan dengan menyalakan lampu rotator biru pada seluruh kendaraan dinas selama patroli berlangsung.
Metode ini bertujuan memberikan efek cegah dini serta memastikan kehadiran polisi terlihat oleh masyarakat dan pelaku kejahatan.
Sasaran patroli meliputi pusat keramaian, kawasan industri, pelabuhan, dan pemukiman warga.
Selama patroli, personel Blue Light juga memantau aktivitas masyarakat guna mengantisipasi potensi pelanggaran hukum, terutama yang berkaitan dengan aksi premanisme.
"Polda Kepri menindak tegas segala bentuk premanisme yang mengganggu kenyamanan warga, pelaku usaha dan iklim investasi di Kepri," tegas Zahwani.
Hasil patroli menunjukkan bahwa wilayah Kepri dalam kondisi aman dan kondusif tanpa adanya gangguan menonjol sepanjang rute patroli.
Patroli ini akan terus dilakukan secara rutin dan berkelanjutan sebagai upaya pencegahan dan perlindungan nyata dari Polri kepada masyarakat.
"Patroli Blue Light menjadi komitmen Polri untuk menjaga keamanan dan mendukung sektor-sektor vital bagi pembangunan daerah," tutup Zahwani.
- Penulis :
- Arian Mesa