
Pantau - PT Pupuk Indonesia (Persero) memperkuat sistem distribusi pupuk subsidi di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, melalui pemanfaatan aplikasi digital i-Pubers sebagai bagian dari transformasi layanan pertanian.
Langkah ini dilakukan guna mendukung peningkatan produktivitas pertanian nasional menuju target swasembada pangan.
"Salah satu langkahnya adalah dengan melakukan upgrade sistem i-Pubers yang kini memungkinkan pemesanan pupuk oleh kios ke distributor dilakukan secara digital, bukan lagi manual atau lisan", ujar Senior Manager Regional 1B Pupuk Indonesia Ikdul Jumai dalam acara Tebus Bersama Pupuk Bersubsidi di Balai Kampung Terbanggi Besar.
Pupuk Indonesia menggelar kegiatan Tebus Bersama sekaligus sosialisasi penguatan sistem digital untuk memastikan kemudahan penebusan pupuk subsidi, peningkatan serapan, dan stabilisasi harga sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Dukungan Stakeholder dan Efisiensi Distribusi Lewat Teknologi
"Tebus Bersama bukan hanya program penebusan massal, tapi bagian dari upaya kami agar pupuk subsidi lebih mudah dijangkau petani", tambah Ikdul.
Aplikasi i-Pubers memungkinkan pemantauan real-time seluruh jalur distribusi pupuk, dari gudang lini 1 dan 2 hingga ke tangan petani yang terdaftar dalam e-RDKK, sehingga memperkuat efisiensi dan akuntabilitas distribusi.
Kegiatan ini juga melibatkan petani dan kios resmi melalui pendampingan proses penebusan, demonstrasi aplikasi, sesi tanya jawab teknis, dan pengundian kupon berhadiah.
Kabupaten Lampung Tengah menjadi salah satu dari lima wilayah uji coba penguatan aplikasi i-Pubers, setelah sebelumnya dilakukan di Madiun, Jawa Timur pada 9 Mei 2025.
Uji coba berikutnya dijadwalkan berlangsung di Grobogan (Jawa Tengah), Gunung Kidul (DI Yogyakarta), dan Sidenreng Rappang (Sulawesi Selatan).
"Kami juga aktif melakukan monitoring melalui tim lapangan, baik dari manajer penjualan hingga field staff. Jika ada kendala, kami sangat terbuka dan akan segera menindaklanjuti setiap masukan dari petani maupun kios", lanjut Ikdul.
Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok pupuk mencukupi menjelang musim tanam kedua 2025 di seluruh Indonesia, termasuk Lampung Tengah.
Per 12 Mei 2025, stok pupuk di Provinsi Lampung mencapai 46.138 ton atau 153% dari stok minimum, sementara di Lampung Tengah terdapat 8.072 ton atau 116% dari stok minimum.
Stok tersebut terdiri dari Urea 2.290 ton, NPK 5.685 ton, NPK Formula Khusus 20 ton, dan Organik 77 ton.
Adapun realisasi penyaluran pupuk subsidi di Lampung Tengah mencapai 40.842 ton yang terdiri dari Urea 19.583 ton, NPK Phonska 20.946 ton, NPK Kakao 90 ton, dan Organik 224 ton.
"Kami berharap petani segera melakukan penebusan pupuk subsidi, karena ketahanan pangan itu dimulai dari bapak dan ibu petani", ujar Ikdul.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung Tengah, Jumali, menyatakan dukungannya terhadap sistem digital i-Pubers yang memperkuat transparansi dan tata kelola distribusi.
"Dengan sistem baru ini, saya melihat substansi tata kelola semakin kuat dan kita berharap dengan perubahan ini para kios dapat melayani petani dengan lebih baik", kata Jumali.
Anggota Ombudsman RI M Ilham Setiawan Bahri turut mengapresiasi upaya Pupuk Indonesia yang dianggap sejalan dengan prinsip pelayanan publik.
" Kami di Ombudsman RI mengapresiasi langkah Pupuk Indonesia yang telah menggelar kegiatan ini. Kami menilai bahwa setiap kebijakan baru, seperti transformasi distribusi pupuk subsidi, tentu membutuhkan sosialisasi yang masif dan menyeluruh", ungkap Ilham.
Ia menambahkan bahwa rantai pasok pupuk subsidi kini lebih sederhana karena langsung dari Pupuk Indonesia ke titik serah seperti kios dan gapoktan, sehingga semakin memudahkan akses petani terhadap pupuk.
- Penulis :
- Arian Mesa