billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

IHSG Menguat Didukung Meredanya Ketegangan AS-China

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

IHSG Menguat Didukung Meredanya Ketegangan AS-China
Foto: Ilustrasi - Data IHSG (sumber IDX)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore (15/5/2025) ditutup menguat 60,28 poin atau 0,86 persen ke posisi 7.040,16, di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Indeks LQ45 turut mengalami kenaikan sebesar 9,34 poin atau 1,19 persen ke level 796,42.

Penguatan IHSG didorong oleh masuknya kembali investor asing ke pasar saham Indonesia melalui aksi beli bersih.

"IHSG menguat, mendapatkan tambahan sentimen positif terkait aksi beli bersih yang dilakukan oleh investor asing yang kembali masuk pasar saham Indonesia," ujar Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas.

Aksi beli tersebut dipicu oleh meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan China yang menyepakati pemangkasan tarif impor secara timbal balik.

Kesepakatan ini meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek pasar modal Indonesia.

Ketegangan perdagangan yang mereda membuat investor lebih berani menanamkan modal di instrumen saham.

Performa Sektor dan Perdagangan Saham

IHSG dibuka menguat sejak awal perdagangan dan terus berada di zona hijau hingga penutupan sesi kedua.

Berdasarkan data Indeks Sektoral IDX-IC, sebanyak delapan sektor mencatatkan penguatan.

Sektor keuangan menjadi penopang utama dengan kenaikan 1,40 persen, diikuti sektor energi sebesar 1,03 persen dan properti naik 0,97 persen.

Tiga sektor mengalami penurunan, yakni teknologi yang turun 1,96 persen, sektor industri 0,19 persen, dan sektor transportasi turun 0,16 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan tertinggi di antaranya adalah SSTM, WAPO, STRK, FITT, dan HELI.

Sementara itu, saham yang melemah paling besar meliputi KBLV, DKHH, NAIK, CSIS, dan SKRN.

Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.506.937 kali transaksi dengan volume mencapai 36,39 miliar lembar saham.

Nilai transaksi mencapai Rp16,85 triliun.

Sebanyak 345 saham ditutup menguat, 257 saham melemah, dan 208 saham stagnan.

Bursa Asia Melemah Tak Halangi Optimisme Domestik

Di sisi regional, mayoritas bursa saham Asia ditutup melemah.

Indeks Nikkei Jepang turun 372,62 poin atau 0,98 persen ke posisi 37.755,51.

Indeks Shanghai melemah 23,13 poin (0,68 persen) ke 3.380,82, dan Indeks Kuala Lumpur terkoreksi 10,49 poin (0,66 persen) ke 1.573,02.

Satu-satunya bursa regional yang menguat adalah Indeks Strait Times Singapura yang naik 10,68 poin atau 0,28 persen ke level 3.881,73.

Pelaku pasar masih memantau perkembangan kebijakan fiskal dan data ekonomi global yang dinilai belum stabil.

Ketidakpastian makroekonomi dan tingginya volatilitas pasar menjadi faktor risiko yang tetap diperhitungkan oleh para investor.

Penulis :
Arian Mesa