Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

AirNav Indonesia Tingkatkan Navigasi Udara Papua dengan Sistem Surveillance Modern

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

AirNav Indonesia Tingkatkan Navigasi Udara Papua dengan Sistem Surveillance Modern
Foto: Sejumlah petugas dari Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia saat menguji coba sistem pelayanan navigasi pesawat udara terbaru untuk mendongrak kualitas pelayanan pemanduan di ruang udara wilayah Papua (sumber: AirNav Indonesia)

Pantau - AirNav Indonesia resmi meluncurkan sistem pelayanan navigasi pesawat udara berbasis surveillance untuk wilayah Papua, sebagai upaya meningkatkan keselamatan dan efisiensi penerbangan di kawasan timur Indonesia.

Direktur Operasi AirNav Indonesia, Setio Anggoro, mengatakan bahwa peluncuran sistem ini akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas layanan pemanduan pesawat di ruang udara Papua.

"Dampak yang ingin kita capai adalah meningkatnya kualitas keselamatan, kapasitas, dan efisiensi layanan penerbangan. Khususnya pada ruang udara Biak, Sorong, dan Timika, yang kini dikelola secara terpusat oleh Jayapura APP."

Langkah ini bertujuan menciptakan ruang udara nasional yang seamless dengan menyeragamkan pelayanan dari pendekatan prosedural menjadi berbasis surveillance.

Sistem ini didukung teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional di wilayah tersebut.

Program ini merupakan bagian dari implementasi Roadmap Operasi 2022–2026 serta sejalan dengan Rencana Investasi Jangka Panjang (RIJP) AirNav Indonesia.

Selain itu, inisiatif ini mendukung realisasi Global Air Navigation Plan (GANP) dari ICAO.

Lima Dampak Penting dari Sistem Surveillance

Salah satu fokus utama dalam RIJP adalah peningkatan pelayanan surveillance pada ruang udara lapis bawah (lower airspace).

"Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menghadirkan pelayanan navigasi penerbangan yang andal, modern, dan memenuhi standar keselamatan penerbangan, sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012."

AirNav menyebut bahwa ada lima dampak penting dari implementasi sistem ini.

"Karena melalui pelayanan berbasis surveillance memungkinkan pengawasan langsung terhadap posisi pesawat melalui radar atau ADS-B secara real-time, sehingga meningkatkan akurasi dalam pemantauan dan menjaga tingkat keselamatan penerbangan."

Efisiensi dalam pengelolaan lalu lintas udara juga menjadi keuntungan lain dari sistem ini.

Dengan data real-time, Air Traffic Controller (ATC) dapat mengatur jalur, ketinggian, dan kecepatan pesawat dengan lebih dinamis.

Penerapan sistem ini juga diharapkan dapat memangkas waktu tunggu dan holding, sehingga maskapai bisa menghemat bahan bakar dan biaya operasional.

"Dampak lain adalah respons terhadap kondisi darurat yang lebih baik. ATC dapat segera mengambil tindakan mitigasi atau pencegahan karena memiliki data posisi pesawat yang akurat dan terkini."

Peralihan dari pendekatan non-surveillance ke surveillance dinilai sebagai langkah besar menuju ruang udara Indonesia yang lebih aman dan efisien.

Wilayah Papua yang memiliki nilai strategis dalam konektivitas nasional menjadi prioritas dalam program modernisasi ini.

“Inisiatif ini tidak hanya mencerminkan peningkatan teknologi dan kapabilitas operasional kami, tetapi juga menjadi bentuk nyata komitmen AirNav Indonesia dalam mendukung pengembangan ekonomi dan pariwisata di Papua dan sekitarnya.”

Penulis :
Arian Mesa