
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno meresmikan gedung baru Universitas Terbuka (UT) Surabaya di Jl. Ir. Soekarno (MERR), Surabaya, serta meluncurkan program Sentra Layanan Universitas Terbuka (Salut) berbasis pesantren.
Dalam sambutannya, Pratikno menyebut dua agenda penting tersebut sebagai langkah strategis untuk memperluas akses pendidikan tinggi berkualitas di seluruh pelosok Indonesia.
Pesantren dinilai sebagai kekuatan strategis peningkatan SDM
Menurut Pratikno, kolaborasi antara UT dan pesantren menyatukan dua kekuatan besar: UT sebagai perguruan tinggi negeri dengan jumlah mahasiswa terbesar dan pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang tersebar hingga pelosok desa.
Kolaborasi ini merupakan yang pertama dan dimulai dari Jawa Timur, yang dikenal sebagai salah satu basis utama pesantren di Indonesia.
Pemerintah pusat menyambut positif inisiatif ini sebagai upaya pemerataan kualitas pendidikan masyarakat melalui sistem terbuka dan jarak jauh.
Gedung baru UT Surabaya siap dukung pendidikan digital dan inklusif
Rektor UT, Dr. Mohamad Yunus, menyampaikan bahwa kerja sama serupa dengan pesantren juga telah dilakukan di berbagai wilayah Indonesia.
UT Surabaya diharapkan menjadi pionir layanan pendidikan tinggi berbasis komunitas pesantren.
Direktur UT Surabaya, Dr. Suparti, menjelaskan bahwa gedung baru bukan sekadar fasilitas fisik, tetapi simbol dari transformasi UT menuju pendidikan tinggi terbuka yang inklusif, modern, dan berkelanjutan.
Gedung tersebut dirancang dengan konsep green building dan dilengkapi fasilitas pembelajaran digital, ruang interaksi akademik, pusat layanan mahasiswa, serta studio produksi konten daring.
Fasilitas ini dirancang untuk mendukung transformasi digital dalam sistem pendidikan tinggi yang fleksibel dan terjangkau bagi semua kalangan.
- Penulis :
- Balian Godfrey








