Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

ADB dan Indonesia Konversi Pinjaman 3,3 Miliar Dolar ke Rupiah, Dorong Stabilitas dan Efisiensi Fiskal

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

ADB dan Indonesia Konversi Pinjaman 3,3 Miliar Dolar ke Rupiah, Dorong Stabilitas dan Efisiensi Fiskal
Foto: ADB dan Kemenkeu konversi 3,3 miliar dolar pinjaman ke rupiah, tekan biaya dan stabilkan keuangan nasional.(Sumber: ANTARA/HO-ADB.)

Pantau - Asian Development Bank (ADB) bekerja sama dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) melakukan konversi 27 pinjaman pemerintah dengan total nilai sebesar 3,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dari mata uang asing menjadi rupiah.

Konversi ini melibatkan pinjaman yang sebelumnya dalam denominasi dolar AS dan yen Jepang, dan menjadi konversi mata uang lokal berskala besar pertama yang dilakukan oleh ADB.

"Keberhasilan konversi pinjaman Pemerintah Indonesia ke dalam mata uang lokal ini merupakan bukti komitmen ADB terhadap inovasi dan stabilitas keuangan di kawasan ini, dan merupakan hasil dari hubungan jangka panjang kami dengan Kementerian Keuangan Indonesia di bidang pengelolaan utang," ujar perwakilan ADB.

Kurangi Risiko Nilai Tukar, ADB Targetkan Dominasi Pinjaman Lokal

Strategi konversi ini sejalan dengan upaya ADB untuk mendukung pengembangan pasar mata uang lokal di Asia dan Pasifik, sekaligus menciptakan preseden bagi transaksi serupa di masa depan.

ADB menilai langkah ini dapat menurunkan biaya pembiayaan dan meminimalkan ketidakpastian keuangan yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar.

"Dengan konversi utang, kita dapat menurunkan biaya pembiayaan dan meminimalkan ketidakpastian keuangan, yang pada gilirannya memberikan ruang fiskal yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan mendesak lainnya," tambah ADB.

ADB juga menyatakan akan terus menjajaki peluang pembiayaan dalam mata uang lokal, termasuk melalui penerbitan obligasi dan pengembangan pasar derivatif.

Hingga 30 April 2025, total portofolio pinjaman ADB dalam mata uang lokal mencapai lebih dari 5 miliar dolar AS.

Lebih dari sepertiga pinjaman sektor swasta ADB kini telah berbasis mata uang lokal, dan angka ini diperkirakan akan tumbuh hingga melampaui 50 persen dalam beberapa tahun ke depan.

Penulis :
Balian Godfrey