
Pantau - PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) resmi memperoleh persetujuan pelaksanaan uji klinik (PPUK) dan nomor izin edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dua produk bioteknologi strategis.
Langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat kemandirian farmasi nasional melalui inovasi bioteknologi lokal.
Presiden Direktur Etana, Nathan Tirtana, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata hadirnya produk bioteknologi yang aman, berkualitas, dan memenuhi standar global dari dalam negeri.
Salah satu produk utama adalah vaksin tuberkulosis inhalasi, yang hampir seluruhnya dikembangkan di Indonesia.
Vaksin TBC Inhalasi dan Vaksin mRNA, Inovasi Lokal Siap Mendunia
Vaksin tuberkulosis ini merupakan vaksin inhalasi pertama dan dikembangkan menggunakan tiga antigen yang diharapkan memberikan efikasi lebih tinggi dibanding vaksin konvensional.
Vaksin ini juga menjadi yang pertama dengan lisensi dan teknologi sepenuhnya dibeli oleh Etana, menunjukkan kemandirian dalam penguasaan teknologi.
Etana akan melaksanakan uji klinik fase pertama hingga ketiga secara mandiri di Indonesia, serta membangun fasilitas produksi lokal, dimulai dari produksi awal bahan baku.
Selain vaksin TBC, Etana juga memperoleh NIE dari BPOM untuk vaksin mRNA dengan serotipe terbaru.
Meskipun pandemi COVID-19 telah berakhir, Etana tetap mengembangkan platform vaksin mRNA sebagai langkah antisipatif terhadap kemungkinan kejadian serupa di masa depan.
Etana menjadi satu-satunya perusahaan di kawasan ASEAN yang telah mendapatkan izin edar untuk produksi vaksin mRNA.
Dalam pengembangan produk vaksin mRNA, Etana berkomitmen menjaga standar Good Manufacturing Practice (GMP).
Etana menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem bioteknologi nasional, dengan rencana melanjutkan uji klinik vaksin TBC inhalasi dan mempercepat pembangunan fasilitas produksi dalam negeri.
Nathan Tirtana menekankan pentingnya dukungan pemerintah serta kolaborasi lintas sektor, termasuk komunitas kesehatan, BPOM, dan Kementerian Kesehatan, untuk kelancaran pengembangan dan produksi vaksin nasional.
- Penulis :
- Balian Godfrey