
Pantau - PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 20 Mei 2025, dan menetapkan bahwa seluruh laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp124 miliar akan dialokasikan sepenuhnya sebagai saldo laba ditahan (retained earning).
Presiden Direktur Krom Bank, Anton Hermawan, menyatakan keputusan tersebut merupakan pijakan strategis bagi arah bisnis jangka panjang di tengah tantangan pasar keuangan saat ini.
"Alokasi ini juga memberikan fleksibilitas untuk berinvestasi pada inovasi produk dan inisiatif baru, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak nasabah dan meningkatkan pendapatan," ujarnya.
DPK Tumbuh 44,7 Persen, Kredit Naik 17,7 Persen dengan NPL Rendah
Di hari yang sama, Krom Bank menyelenggarakan public expose untuk memaparkan kinerja kuartal I 2025.
Perseroan mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 44,7 persen secara year-to-date (ytd), mencapai Rp4,6 triliun.
Pertumbuhan DPK ini didorong oleh peningkatan kepercayaan nasabah dan penawaran produk deposito dengan imbal hasil hingga 8,75 persen per tahun.
Krom Bank menyebut pencapaian ini sebagai hasil dari strategi yang solid dalam memperkuat fundamental bisnis di tengah tekanan likuiditas dan persaingan industri perbankan digital.
Pada sisi intermediasi, penyaluran kredit tumbuh 17,7 persen secara ytd.
Meski ekspansif, perseroan tetap menjaga rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross pada level rendah sebesar 2,82 persen, dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 109,34 persen.
Hal ini mencerminkan pengelolaan risiko yang sehat dan kondisi likuiditas yang terjaga.
Fokus pada Efisiensi dan Inovasi Teknologi
Untuk menjaga kinerja yang positif dan berkelanjutan, Krom Bank akan memprioritaskan beberapa fokus strategis, antara lain:
- Menjaga daya saing suku bunga deposito dan tabungan,
- Mengelola cost of fund secara efisien,
- Memperkuat likuiditas,
- Mendorong penyaluran kredit secara ketat dan prudent.
Di sisi lain, Krom Bank tetap konsisten mengembangkan layanan berbasis teknologi demi menjawab kebutuhan nasabah yang dinamis.
"Inovasi digital menjadi kunci dalam memperkuat posisi kami di pasar. Kami yakin ruang pertumbuhan perbankan digital di Indonesia masih sangat menjanjikan," tutup Anton.
- Penulis :
- Balian Godfrey