
Pantau - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan pelatihan bahasa Mandarin kepada siswa pendidikan vokasi di bawah naungannya, sebagai upaya memperkuat kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri nasional dan memperluas peluang kerja di sektor internasional, khususnya di industri China.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin bekerja sama dengan Go Study Global Education dari China.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari sinergi strategis Indonesia dan China yang telah menjalin hubungan diplomatik selama 75 tahun.
Fokus kerja sama ini berada di bidang teknologi dan pengembangan SDM sebagai dukungan terhadap visi Indonesia Emas 2045.
Program Dilaksanakan Daring, Fokus pada Kurikulum HSK 1 dan Sertifikasi Resmi bagi Peserta
Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan, menjelaskan bahwa pelatihan bahasa Mandarin batch 2 telah selesai pada Mei 2025, berlangsung dari 3 Februari hingga 9 Mei 2025 dan diikuti oleh 115 mahasiswa dari berbagai unit pendidikan vokasi Kemenperin.
Program ini merupakan hasil tindak lanjut dari Letter of Intention (LoI) yang ditandatangani pada 2024, dan ditindaklanjuti dengan MoU antara Go Study Global Education dan sejumlah unit pendidikan vokasi untuk program bahasa, magang, serta pertukaran pelajar.
Pelatihan menggunakan kurikulum HSK 1 yang berfokus pada kosakata dan tata bahasa dasar untuk komunikasi sehari-hari, diajarkan oleh tenaga pengajar profesional dari China.
Para peserta mengikuti kelas reguler, ujian tengah, dan ujian akhir sebagai bagian dari evaluasi pembelajaran, dan mereka yang lulus menerima sertifikat resmi dari Go Study Global Education.
Echo Qin, Executive Director of International Affairs Go Study Global Education, menyatakan bahwa penguasaan bahasa Mandarin sangat penting bagi siswa vokasi yang ingin magang atau bekerja penuh waktu di China.
AK-Manufaktur Bantaeng Jadi Mitra Strategis, Kemenperin Buka Penerimaan Jalur Vokasi 2025
Salah satu unit pendidikan vokasi yang aktif bekerja sama adalah Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng (AK-Manufaktur Bantaeng), yang memiliki tiga program studi: analisis kimia, teknik perawatan mesin, serta teknik listrik dan instalasi.
AK-Manufaktur Bantaeng memiliki tingkat penyerapan industri mencapai 100 persen dan telah menjalin kerja sama dengan perusahaan China seperti PT Indonesia Weda Bay Industrial Park, PT New Hope Indonesia, dan PT Indonesia Huabao Industrial Park.
Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan membangun SDM industri unggul, Kemenperin saat ini juga membuka penerimaan siswa dan mahasiswa baru melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) Bersama 2025 yang berlangsung dari 22 April hingga 31 Mei 2025.
- Penulis :
- Balian Godfrey










