Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNPB: 15 Korban Banjir Bandang Pegunungan Arfak Ditemukan Meninggal, Empat Masih Hilang

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

BNPB: 15 Korban Banjir Bandang Pegunungan Arfak Ditemukan Meninggal, Empat Masih Hilang
Foto: BNPB pastikan 15 korban banjir bandang Arfak ditemukan meninggal, 4 lainnya masih dicari, pencarian hadapi medan ekstrem.(Sumber: ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo/pri.)

Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi bahwa sebanyak 15 korban banjir bandang di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Para korban ditemukan secara bertahap sejak Minggu (18/5) hingga Rabu (21/5). Dari jumlah tersebut, delapan korban telah teridentifikasi, sementara tujuh lainnya masih dalam proses identifikasi oleh tim forensik.

Cuaca Ekstrem dan Medan Sulit Hambat Evakuasi

Banjir bandang terjadi pada 16 Mei 2025 pukul 21.00 WIT setelah hujan deras mengguyur kawasan Pegunungan Arfak selama hampir tujuh jam.

Aliran air menghantam tenda-tenda pekerja tambang emas tradisional dan menyeret seluruh perlengkapan.

Erik (25), salah satu korban yang sebelumnya dinyatakan hilang, ditemukan dalam kondisi selamat di Kampung Kenyum.

Saat ini, empat orang masih dinyatakan hilang, dan pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI/Polri, dan warga setempat.

Proses evakuasi mengalami hambatan karena medan terjal, arus sungai deras, cuaca buruk, suhu dingin malam hari, serta keterbatasan alat berat, logistik, dan komunikasi.

Kebutuhan Mendesak dan Imbauan Pemerintah

BNPB menyatakan bahwa kebutuhan mendesak saat ini meliputi alat komunikasi, penerangan, perlengkapan tidur, alat pelindung diri, logistik, ambulans jenazah, bahan bakar, dan kendaraan operasional.

Pemerintah daerah dan instansi terkait terus berkoordinasi agar proses pencarian dan evakuasi berjalan secara optimal.

Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi maupun gambar korban yang belum terverifikasi dan diminta turut membantu dengan data atau akses yang diperlukan oleh tim di lapangan.

Penulis :
Balian Godfrey
Editor :
Tria Dianti