Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemeriksaan Kesehatan Massal di UI: Wamenkes Dorong Deteksi Dini PTM

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Pemeriksaan Kesehatan Massal di UI: Wamenkes Dorong Deteksi Dini PTM
Foto: Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono meninjau langsung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Universitas Indonesia (UI), Depok, sebagai bentuk promosi deteksi dini penyakit tidak menular (PTM) pada kalangan civitas academica, di Depok, Jawa Barat (sumber: Kementerian Kesehatan)

Pantau - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono meninjau langsung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Universitas Indonesia, Depok, yang bertujuan mempromosikan deteksi dini penyakit tidak menular (PTM) di kalangan civitas academica.

Dalam keterangannya, Dante menjelaskan bahwa deteksi dini merupakan langkah preventif yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional.

Program ini menyasar seluruh kelompok usia, dari balita hingga lansia, dengan pemeriksaan yang disesuaikan dengan fase kehidupan masing-masing.

Untuk anak sekolah, pemeriksaan dilakukan mengikuti kalender akademik, sementara untuk mahasiswa dijadwalkan di awal perkuliahan.

"Sasarannya adalah seluruh masyarakat Indonesia, tapi kami lakukan secara bertahap dengan sosialisasi yang berkelanjutan," ujar Dante.

Tujuan utama dari program CKG adalah mengidentifikasi faktor risiko penyakit sebelum muncul gejala klinis.

Dante menegaskan bahwa pendekatan preventif lebih efisien secara ekonomi dibandingkan penanganan kuratif.

"Kalau kita tahu sejak dini ada hipertensi atau obesitas, maka edukasi dan intervensi bisa dilakukan lebih awal. Ini akan mencegah penyakit-penyakit berat seperti stroke atau serangan jantung," katanya.

UI Jadi Lokasi Percontohan, Temuan Awal Tunjukkan Risiko Kesehatan Serius

Kegiatan CKG di Universitas Indonesia dijadikan proyek percontohan sebelum diperluas ke kampus dan komunitas lainnya di seluruh Indonesia.

Lebih dari 500 anggota civitas academica UI telah mendaftar untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan dalam program ini.

Hasil awal menunjukkan adanya temuan yang mengkhawatirkan, seperti tingginya angka obesitas, hipertensi, dan rendahnya aktivitas fisik.

"Padahal, UI ini kampus yang mendukung aktivitas fisik. Ini perlu menjadi perhatian," tegas Dante.

Tiga kondisi terbanyak yang ditemukan dalam pemeriksaan adalah hipertensi, obesitas, dan diabetes.

Peserta yang ditemukan memiliki risiko kesehatan dirujuk ke klinik terdekat untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.

Program CKG tidak berhenti pada tahap skrining saja, tetapi juga mencakup edukasi kesehatan dan tindak lanjut medis yang berkelanjutan.

Dante menyebut bahwa program ini mendukung transformasi sistem kesehatan nasional dari pendekatan kuratif ke arah promotif dan preventif.

"Kampus punya potensi besar dalam menyebarkan kesadaran kesehatan, khususnya di kalangan generasi muda," tambahnya.

Institusi pendidikan diharapkan aktif mendukung keberhasilan program CKG agar angka kesakitan masyarakat bisa ditekan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Program ini mendapat sambutan positif dari peserta, banyak di antaranya mengaku baru pertama kali menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh.

Sebagian peserta bahkan terkejut karena hasil pemeriksaan menunjukkan adanya risiko kesehatan yang sebelumnya tidak disadari.

Penulis :
Arian Mesa