
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 26 Mei 2025, diperkirakan bergerak variatif seiring sikap wait and see pelaku pasar terhadap sejumlah data ekonomi global yang akan dirilis pekan ini.
IHSG dibuka menguat sebesar 17,32 poin atau 0,24 persen ke posisi 7.231,48.
Indeks LQ45 juga mengalami penguatan 2,11 poin atau 0,26 persen ke level 818,65.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memperkirakan IHSG masih akan melanjutkan fase konsolidasi dalam rentang 7.200 hingga 7.300 sepanjang pekan ini.
Sentimen Global dan Potensi Stimulus Domestik
Dari Amerika Serikat, pasar mencermati sejumlah data penting seperti Durable Goods Orders, S&P/Case-Shiller Home Price, Consumer Confidence, Core PCE Price Index, dan FOMC Minutes yang akan dirilis 29 Mei menjelang FOMC Meeting pada 17–18 Juni mendatang.
Dari Eropa, fokus tertuju pada rilis data Consumer Confidence, Unemployment Rate, dan Retail Sales Jerman.
Sementara dari Asia, Jepang dijadwalkan merilis data Consumer Confidence, Unemployment Rate, Industrial Production, dan Retail Sales, serta China akan merilis data NBS Manufacturing.
Dari dalam negeri, pemerintah Indonesia berencana mengumumkan langkah stimulus pada 5 Juni 2025 untuk mendorong aktivitas ekonomi nasional.
Sentimen negatif juga datang dari Wall Street, di mana bursa AS ditutup melemah pada Jumat (23/5) setelah pernyataan Presiden Donald Trump terkait rencana pengenaan tarif 50 persen terhadap produk Uni Eropa dan Apple.
Indeks Dow Jones turun 256,02 poin (0,61 persen) ke level 41.603,07, S&P 500 melemah 0,67 persen ke 5.802,82, dan Nasdaq terkoreksi 1 persen ke 18.737,2.
Bursa regional Asia mencatat pergerakan bervariasi:
- Nikkei menguat 199,53 poin (0,52 persen) ke 37.351,50
- Shanghai naik 9,70 poin (0,28 persen) ke 3.357,76
- Hang Seng turun 50,26 poin (0,26 persen) ke 23.549,00
- Strait Times melemah 5,87 poin (0,15 persen) ke 3.876,33
- Penulis :
- Balian Godfrey








