
Pantau - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menyatakan bahwa Sekolah Rakyat membutuhkan guru-guru yang memiliki karakter kuat dan empati tinggi terhadap siswa, khususnya dari keluarga miskin.
Ia menekankan bahwa guru Sekolah Rakyat tidak hanya dituntut menguasai materi, tetapi juga harus mampu memahami kondisi sosial dan psikologis murid yang rentan secara ekonomi.
Guru-guru tersebut akan mendapatkan pelatihan khusus untuk menumbuhkan empati dan kepedulian sosial dalam proses pembelajaran.
Proses rekrutmen guru masih berlangsung, mencakup tahap penghitungan kebutuhan dan wawancara dengan kepala sekolah.
Sekolah Rakyat Mulai Beroperasi Juli 2025, Fokus pada Karakter dan Keterampilan
Agus menyampaikan bahwa guru yang direkrut akan diutamakan berasal dari wilayah tempat Sekolah Rakyat itu berada agar lebih mengenal kondisi sosial dan budaya lokal.
Sekolah Rakyat akan mengajarkan ilmu pengetahuan formal disertai pendidikan karakter kebangsaan, keagamaan, dan sosial.
Tujuannya adalah mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter, memiliki keterampilan, dan kepedulian sosial tinggi.
Sebanyak 65 dari 100 Sekolah Rakyat yang ditargetkan oleh Presiden telah siap memulai pembelajaran pada Juli 2025.
Sisa sekolah lainnya akan dituntaskan hingga akhir tahun 2025.
Presiden juga menginstruksikan agar setiap fasilitas Sekolah Rakyat dibangun dengan kualitas terbaik demi mendukung proses belajar-mengajar secara optimal.
- Penulis :
- Balian Godfrey