Pantau - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) melalui Direktorat Jenderal Perumahan Perdesaan menegaskan pentingnya kolaborasi multi pemangku kepentingan untuk mencapai target pembangunan 3 juta rumah.
Direktur Jenderal Perumahan Perdesaan, Imran, menekankan bahwa sinergi dengan berbagai pihak seperti yayasan, CSR perusahaan, organisasi keagamaan, dan sektor swasta sangat dibutuhkan dalam percepatan penyediaan hunian layak bagi masyarakat.
Sebagai bentuk komitmen konkret, Kementerian PKP menandatangani perjanjian kerja sama dengan Yayasan Habitat for Humanity Indonesia guna mendukung program strategis pembangunan 3 juta rumah.
Habitat Siapkan 1.000 Rumah Baru, Libatkan Dunia Usaha dan Pendidikan
Ketua Yayasan Habitat for Humanity Indonesia, Handoko Ngadiman, menyampaikan bahwa organisasinya menargetkan pembangunan hingga 1.000 unit rumah baru pada tahun ini, di luar program renovasi dan rehabilitasi rumah tidak layak huni.
Sebanyak 300 rumah saat ini sedang dalam tahap pembangunan dan ditargetkan lebih dari 500 unit selesai hingga akhir Desember 2025.
Pembangunan dilakukan di beberapa wilayah seperti Tanjung Karang, Kupang, dan Sentul, dengan biaya per unit rumah berkisar antara Rp200 juta hingga Rp300 juta tergantung lokasi dan luas bangunan yang dirancang antara 21 hingga 30 meter persegi.
Habitat for Humanity Indonesia telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan besar, seperti Adaro, Pertamina Energy, dan Astra Group.
Selain itu, organisasi ini juga melibatkan sekolah dan universitas dalam pelaksanaan proyek, menumbuhkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial lintas generasi.
Selama delapan tahun beroperasi di Indonesia, Habitat for Humanity telah memberikan manfaat kepada lebih dari 250.000 keluarga dan membangun hampir 10.000 rumah di Aceh pasca-tsunami.
- Penulis :
- Balian Godfrey
