Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

IWIP Perkuat UMKM untuk Wujudkan Ekonomi Daerah yang Berkelanjutan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

IWIP Perkuat UMKM untuk Wujudkan Ekonomi Daerah yang Berkelanjutan
Foto: IWIP dorong UMKM Maluku Utara lewat kemitraan strategis dan pelestarian budaya(Sumber: ANTARA/HO-Humas IWIP)

Pantau - PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) memperkuat peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Maluku Utara melalui program pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.

Program ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan dengan melibatkan UMKM secara aktif dalam berbagai sektor.

General Manager External Relations IWIP, Yudhi Santoso, menyampaikan bahwa IWIP berkomitmen meningkatkan kemandirian pelaku usaha lokal, membuka peluang ekonomi baru, dan mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Sejak 2021, IWIP telah menjalin kemitraan dengan UMKM di berbagai sektor seperti pengadaan bahan makanan, pakaian kerja, peralatan kerja, bahan bakar minyak (BBM), gas industri, jasa perawatan dan perbaikan, pengolahan kayu, jasa transportasi dan akomodasi, serta distribusi obat-obatan.

Total nilai kerja sama IWIP dengan UMKM hingga awal 2025 telah mencapai Rp3,5 triliun.

Langkah ini sejalan dengan Peraturan Menteri Investasi/BKPM Nomor 1 Tahun 2022 tentang kemitraan usaha besar dengan UMKM di daerah.

Partisipasi UMKM dalam rantai pasok industri menciptakan efek berganda seperti penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, dan penguatan ekonomi lokal.

IWIP juga menyediakan kawasan khusus UMKM dan membuka akses perdagangan lebih luas di Kawasan Industri Weda Bay hingga seluruh wilayah Maluku Utara.

Sinergi Ekonomi, Budaya, dan Lingkungan Wujudkan Pemberdayaan Komprehensif

IWIP turut menjalin kemitraan di bidang lingkungan dan budaya sebagai bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan.

Di sektor lingkungan, IWIP menggandeng kelompok masyarakat Mangrove Lestari di Desa Kobe, Kecamatan Weda Tengah, dalam program rehabilitasi ekosistem mangrove.

Kegiatan ini meliputi pengolahan hasil mangrove, wisata edukatif, hingga pengembangan ekowisata komunitas.

Sementara itu, di sektor kebudayaan, salah satu tenant IWIP yaitu Weda Bay Nickel (WBN) bekerja sama dengan sanggar budaya Faisayang dalam upaya pelestarian alat musik tradisional Bambu Tada.

Inisiatif ini turut memberi ruang tumbuh bagi UMKM seni dan budaya lokal.

Atas inisiatif pemberdayaan tersebut, IWIP dan WBN menerima penghargaan TJSL UMKM 2025 dari La Tofi School of Social Responsibility.

IWIP dianugerahi penghargaan kategori Pengembangan UMKM Lingkungan, sementara WBN diapresiasi atas pelestarian budaya melalui pemberdayaan UMKM kebudayaan.

Penghargaan diberikan pada 21 Mei 2025 di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta dan dihadiri oleh 15 perusahaan dari berbagai sektor industri.

Sejak 2018, IWIP telah menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan lima pilar utama: pendidikan, sosial budaya & lingkungan, infrastruktur, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

Melalui program tersebut, IWIP berharap dapat menciptakan dampak jangka panjang yang signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kemajuan daerah Maluku Utara.

Penulis :
Balian Godfrey