Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Delegasi Buruh Indonesia Dorong Agenda Strategis di Konferensi Buruh Internasional ILO

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Delegasi Buruh Indonesia Dorong Agenda Strategis di Konferensi Buruh Internasional ILO
Foto: Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat saat menghadiri Konferensi Buruh Internasional (ILC) ke-113 di Jenewa, Swiss (sumber: KSPSI)

Pantau - Delegasi buruh Indonesia menyuarakan isu-isu strategis ketenagakerjaan dalam Konferensi Buruh Internasional (International Labour Conference/ILC) ke-113 yang digelar di Jenewa, Swiss, pada Senin (2/6/2025).

Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Jumhur Hidayat, yang memimpin delegasi menyampaikan bahwa keikutsertaan Indonesia bukan sekadar seremoni, melainkan kesempatan penting untuk menunjukkan posisi dan strategi pekerja Indonesia di tengah tantangan global dunia kerja.

Konferensi ini berlangsung selama dua pekan dan diselenggarakan oleh Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization/ILO).

Tiga Isu Ketenagakerjaan Jadi Fokus Indonesia

Dalam konferensi tersebut, delegasi Indonesia menyoroti tiga isu utama yaitu bahaya biologis di tempat kerja, pekerja platform digital, dan formalisasi pekerja informal.

Menurut Jumhur, isu bahaya biologis sangat relevan dengan kondisi nyata pekerja di sektor kesehatan, pertanian, peternakan, dan perkebunan yang masih rentan terhadap paparan zat berbahaya tanpa perlindungan yang memadai.

Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi para pekerja platform digital seperti pengemudi ojek daring dan kurir aplikasi.

"Dunia sedang bergerak ke arah digital, tapi kerangka hukum dan perlindungan buruh tertinggal jauh. Di sinilah perlunya keberanian untuk menyusun regulasi baru yang adil, adaptif, dan tidak berat sebelah," ujarnya.

Terkait formalisasi pekerja informal, Jumhur menilai bahwa banyak pekerja formal justru terdorong masuk ke sektor informal akibat sistem kerja kontrak jangka pendek, praktik outsourcing, dan lemahnya perlindungan atas keberlangsungan pekerjaan.

Seruan untuk Perubahan Sistemik

Jumhur menegaskan bahwa ILC merupakan ruang strategis bagi buruh untuk menyampaikan koreksi terhadap arah kebijakan dan mendorong negara kembali pada mandat konstitusi.

"Jenewa menjadi arena penting di mana buruh tidak hanya menuntut, tetapi juga menawarkan pandangan, menjadi bagian dari solusi," kata Jumhur.

Ia berharap partisipasi aktif delegasi buruh Indonesia dapat menghasilkan semangat baru untuk memperkuat gerakan buruh nasional, memperjuangkan kebijakan yang berpihak kepada pekerja, dan membangun sistem ketenagakerjaan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Penulis :
Arian Mesa