Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wakil Ketua MPR Tegaskan ESG Jadi License to Operate dalam Industri Pertambangan Nikel

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Wakil Ketua MPR Tegaskan ESG Jadi License to Operate dalam Industri Pertambangan Nikel
Foto: ESG menjadi syarat utama kelayakan operasional industri tambang di era global saat ini

Pantau - Wakil Ketua MPR RI Dr. Eddy Soeparno menyampaikan keynote speech dalam acara Environmental, Social and Governance (ESG) Mining Forum 2025 yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.

ESG Forum 2025 merupakan ajang tahunan berskala internasional yang membahas praktik pertambangan berkelanjutan, khususnya dalam konteks industri nikel.

Dalam pidatonya, Eddy menegaskan bahwa ESG kini tidak lagi bersifat sukarela, melainkan telah menjadi syarat utama untuk menjalankan kegiatan usaha, khususnya di sektor pertambangan.

Ia menjelaskan bahwa banyak lembaga perbankan dan keuangan kini hanya bersedia memberikan pembiayaan kepada pelaku usaha tambang yang telah menerapkan tata kelola ESG secara baik.

Menurutnya, ESG telah menjadi "license to operate" di banyak negara dan merupakan aspek esensial yang tidak bisa diabaikan.

Produk Turunan Nikel Terancam Ditolak Jika Abaikan ESG

Eddy mengingatkan bahwa negara-negara pembeli produk turunan nikel Indonesia seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat kini mensyaratkan transparansi dalam proses produksi untuk memastikan penerapan ESG secara nyata.

Tanpa penjelasan dan penerapan tata kelola ESG yang baik, produk-produk nikel dari Indonesia berisiko ditolak di pasar ekspor global.

Untuk itu, Eddy mengimbau seluruh pelaku industri pertambangan nikel di Indonesia untuk segera berbenah dan menerapkan prinsip ESG secara serius dan konsisten.

Ia menyoroti berbagai persoalan yang selama ini mencoreng industri pertambangan nikel, seperti kecelakaan kerja, deforestasi, dan pembuangan limbah ke laut, yang perlu diatasi melalui implementasi ESG yang transparan dan siap diaudit.

Indonesia Harus Jadi Pemimpin dalam Pertambangan Nikel Berkelanjutan

Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Eddy menyatakan bahwa Indonesia selayaknya memimpin dalam penerapan praktik pertambangan nikel yang berkelanjutan.

Ia menyampaikan keyakinannya bahwa kolaborasi antara regulator, pelaku usaha, lembaga keuangan, dan pemegang saham yang memprioritaskan ESG dapat menjadikan Indonesia sebagai pemimpin industri ekstraktif yang bertanggung jawab.

Eddy juga menyoroti bahwa dunia telah berubah drastis, dan isu keberlanjutan, transisi energi, pemberdayaan perempuan, serta tata kelola yang baik kini menjadi perhatian utama berbagai pihak, termasuk konsumen, lembaga keuangan, lembaga pemeringkat, dan tokoh internasional.

Menurutnya, tekanan terhadap isu lingkungan dan sosial tidak lagi datang hanya dari aktivis, tetapi juga dari masyarakat luas, generasi muda, lembaga adat, serta tokoh global seperti Bill Gates dan Warren Buffet.

Menutup pidatonya, Eddy menegaskan komitmennya sebagai pimpinan MPR untuk terus berada di garda depan dalam memastikan pembangunan ekonomi Indonesia mengutamakan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 ayat (4) UUD 1945.

Penulis :
Balian Godfrey