
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Selasa (3/6/2025) ditutup melemah sebesar 20,25 poin atau 0,95 persen ke posisi 7.044,82.
Pelemahan indeks ini terjadi seiring dengan meningkatnya ketidakpastian perang tarif, terutama antara Amerika Serikat dan China.
Indeks LQ45, yang merupakan kelompok 45 saham unggulan, juga turun 1,03 poin atau 0,13 persen ke posisi 794,92.
"IHSG melemah karena sentimen negatif antara lain masih berasal dari meningkatnya ketidakpastian perang tarif, serta kekhawatiran akan dampaknya terhadap ekonomi domestik," ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan di Jakarta.
IHSG dibuka melemah dan terus bergerak di zona negatif sepanjang sesi pertama hingga penutupan perdagangan.
Sentimen Global dan Domestik Pengaruhi Pergerakan Pasar
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan komentar dari sejumlah pejabat Bank Sentral AS The Fed yang dijadwalkan pada Rabu (4/6/2025).
Selain itu, data mingguan cadangan minyak strategis AS dari American Petroleum Institute (API) dan indeks ISM Service Purchasing Manager's Index (PMI) bulan Mei 2025 juga dinantikan, dengan ekspektasi kenaikan ke level 52 dari 51,6 pada April.
Dari dalam negeri, pelaku pasar menunggu peluncuran paket stimulus ekonomi pemerintah yang akan diberlakukan mulai 5 Juni 2025.
Stimulus tersebut mencakup bantuan subsidi upah bagi pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta dan guru honorer, diskon transportasi umum, tambahan bantuan sosial, serta diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor mencatatkan penguatan, dengan sektor transportasi dan logistik naik paling tinggi sebesar 0,84 persen, diikuti sektor kesehatan naik 0,24 persen dan sektor energi naik 0,17 persen.
Sementara itu, lima sektor mengalami koreksi, dengan sektor industri mencatatkan penurunan terdalam sebesar minus 1,72 persen, disusul sektor teknologi yang turun 0,93 persen dan sektor barang konsumen non primer turun 0,78 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar antara lain TMPO, AXIO, ZYRX, FAST, dan PSAB.
Adapun saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah BAJA, SMIL, RMKO, AYLS, dan PEHA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.256.156 kali transaksi dengan volume mencapai 24,85 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp14,49 triliun.
Sebanyak 261 saham mengalami kenaikan harga, 353 saham turun, dan 193 saham stagnan.
Bursa Asia Bergerak Variatif
Di pasar regional, bursa saham Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi.
Indeks Nikkei Jepang melemah 17,17 poin atau 0,05 persen ke posisi 37.453,00.
Sementara itu, Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 354,52 poin atau 1,53 persen ke posisi 23.512,78, Indeks Shanghai naik 14,49 poin atau 0,43 persen ke 3.361,48, dan Indeks Strait Times Singapura naik 3,79 poin atau 0,10 persen ke 3.894,11.
- Penulis :
- Arian Mesa