Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bima Arya: Great Institute Harus Perkuat Narasi Ideologis Kebijakan Presiden Prabowo

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Bima Arya: Great Institute Harus Perkuat Narasi Ideologis Kebijakan Presiden Prabowo
Foto: Wamendagri Bima Arya harap Great Institute jadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat narasi kebijakan Presiden Prabowo(Sumber: ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri).

Pantau - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyampaikan harapannya agar Lembaga Riset Ekonomi, Politik, dan Teknologi Great Institute dapat memperkuat diskursus publik atas berbagai kebijakan Presiden Prabowo Subianto.

Pernyataan itu disampaikan dalam acara grand launching Great Institute yang digelar di Auditorium Telkom Landmark, Jakarta, pada Selasa, 3 Juni 2025.

"Kemunculan gerakan Great Institute ini adalah meletakkan konteks narasi ideologi yang kuat dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto."

Bima menegaskan pentingnya kajian mendalam terhadap setiap kebijakan agar dialektika publik berjalan sehat dan berkualitas.

Ia mencontohkan kebijakan efisiensi anggaran sebagai salah satu topik strategis yang perlu ditelaah secara kritis namun konstruktif oleh lembaga riset.

Menurutnya, efisiensi bukan semata soal penghematan, melainkan juga menyangkut struktur anggaran yang lebih sehat, tepat guna, dan berpihak pada sektor esensial seperti kesehatan dan pendidikan.

"Bukan [sekadar] soal penghematan, tapi ini adalah gerakan yang ideologis."

Dorongan Kajian Strategis Menuju Indonesia Emas 2045

Bima Arya juga menyampaikan optimisme bahwa Great Institute dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyuarakan kebijakan secara lebih luas dan berperspektif ideologis.

"Saya percaya, Pak Syahganda (Direktur Great Institute) akan memperkuat barisan ini."

Ia mendorong agar lembaga ini turut mengkaji isu-isu strategis lainnya, seperti revisi Undang-Undang Pemilu dan Undang-Undang Partai Politik.

Menurutnya, menuju Indonesia Emas 2045 harus dimulai dengan pembenahan sistem politik, terutama reformasi partai politik sebagai wadah kaderisasi kepemimpinan masa depan.

"Nonsens kita berbicara di 2045, tanpa kita bicara tentang partai politik yang akan kita bangun kepada generasi yang akan memimpin kita pada saatnya."

Bima berharap langkah Great Institute sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo Subianto dalam menyebarluaskan narasi kebijakan yang berbasis data dan ideologi.

"Jadi, welcome to the club Great Institute, terima kasih banyak insyaallah kita bersama-sama menuju Indonesia Emas di bawah komando Presiden Prabowo."

Acara peluncuran Great Institute turut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat nasional, antara lain Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Ketua Dewan Direktur Great Institute Syahganda Nainggolan, Bupati Lahat Bursah Zarnubi, Wakil Ketua Bidang Panjat Tebing Alam dan Rekreasi FPTI Rocky Gerung, serta berbagai pihak lainnya.

Penulis :
Balian Godfrey