
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara resmi menyerahkan Initial Memorandum (IM) kepada Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann dalam rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD 2025 yang digelar di Paris, Prancis, Selasa, 3 Juni 2025.
Penyerahan IM menandai tonggak penting dalam proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
“Sekretaris Jenderal Cormann sangat impress dengan teamwork dan komitmen Indonesia. Saya juga sampaikan bahwa ini adalah komitmen Bapak Presiden, Pak Prabowo, bahwa IM ini bisa diselesaikan secepatnya dan ini adalah lintas pemerintahan.”
Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memulai proses aksesi dan juga yang pertama menyampaikan dokumen Initial Memorandum.
Proses Cepat dan Komprehensif, Komitmen Tata Kelola Jadi Sorotan
Perjalanan aksesi Indonesia ke OECD berlangsung cepat, dimulai dengan surat intensi pada 14 Juli 2023, disusul persetujuan diskusi aksesi pada 20 Februari 2024, dan penyerahan peta jalan aksesi pada Mei 2024.
Dokumen IM Indonesia terdiri dari 32 bab dan mencakup asesmen terhadap 240 instrumen hukum OECD di 25 bidang kebijakan, yang menjadi dasar untuk tahap technical review selanjutnya.
“Penyampaian memorandum awal oleh Indonesia pada Pertemuan Dewan Menteri OECD 2025 merupakan momen bersejarah bagi organisasi kami… Ini adalah awal dari perjalanan transformasional yang positif yang pada akhirnya akan memberikan manfaat nyata bagi warga negara Indonesia.”
Airlangga juga menyerahkan surat dari Ketua KPK tertanggal 28 Mei 2025, yang menyatakan keinginan Indonesia untuk bergabung dengan Konvensi Anti-Suap OECD dan Kelompok Kerja Anti-Suap.
Langkah ini disebut sebagai bentuk nyata komitmen Indonesia memperkuat tata kelola dan pemberantasan korupsi lintas negara.
Pemerintah akan segera menyusun strategi untuk mengikuti Konvensi Anti-Suap OECD, sejalan dengan arah reformasi institusional dan integritas publik.
Dukung Visi 2045, Perkuat Posisi Indonesia di Panggung Global
Saat ini OECD memiliki 38 anggota yang mewakili 46 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dan 70 persen perdagangan global, dengan mayoritas merupakan negara maju.
Keanggotaan Indonesia diharapkan mendorong transformasi struktural menuju Visi Indonesia Emas 2045 serta memperkuat posisi Indonesia dalam kepemimpinan global.
Sebagai bagian dari rangkaian proses, Sekjen OECD Mathias Cormann dijadwalkan akan mengunjungi Jakarta pada 26–28 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97.
Kunjungan tersebut diharapkan memperkuat kesadaran dan partisipasi generasi muda dalam agenda reformasi struktural menuju keanggotaan penuh OECD.
- Penulis :
- Balian Godfrey