Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemensos Jadikan 9 Desa di Jateng Proyek Percontohan Graduasi Bantuan Sosial 2025

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kemensos Jadikan 9 Desa di Jateng Proyek Percontohan Graduasi Bantuan Sosial 2025
Foto: Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo saat menjadi pembicara dalam workshop Desa Sejahtera Mandiri di Gedung Serba Guna Tat Twam Asi Panti Pelayanan Sosial Anak Kumuda Putra Putri Magelang Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah (sumber: Biro Humas Kemensos)

Pantau - Kementerian Sosial (Kemensos) mulai memberdayakan sembilan desa di Provinsi Jawa Tengah sebagai proyek percontohan program Graduasi Bantuan Sosial Tahun 2025.

Program ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk menuntaskan kemiskinan.

"Di Jawa Tengah kita akan mulai di sembilan desa, target menengahnya 923 desa, ada tambahan dari Bappeda, jadi berjumlah 1.278 untuk 35 kabupaten. Jadi pada hari ini kita workshop, menyamakan konsep dan program, sampai sedetail-detailnya supaya program pemberdayaan segera berjalan dan masyarakat bisa berdaya, bisa mandiri, bisa produktif," kata Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo.

Langkah ini merupakan respon terhadap perintah Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen.

Sembilan Desa Percontohan dan Rangkaian Kegiatan Pemberdayaan

Sembilan desa yang menjadi percontohan antara lain Desa Pesodongan (Kabupaten Wonosobo), Desa Gambuhan (Kabupaten Pemalang), Desa Wlahar (Kabupaten Brebes), Desa Kalisalak (Kabupaten Banyumas), Desa Ngresrep Balong (Kabupaten Kendal), Desa Kepuhsari (Kabupaten Wonogiri), Desa Dimoro (Kabupaten Grobogan), Desa Purwosari (Kabupaten Magelang), dan Desa Peniron (Kabupaten Kebumen).

Dalam penyaluran bantuan sosial, Kemensos menggunakan acuan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang mencakup nama, alamat, hingga profil warga miskin di seluruh Indonesia.

Berdasarkan DTSEN, lebih dari 52 persen warga miskin berada di Pulau Jawa, dengan konsentrasi tertinggi di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten.

"Perintah Pak Presiden harus selesai untuk miskin ekstrem di tahun 2026, dan miskin itu di tahun 2029 harus di bawah lima persen. Tentunya Kemensos tidak bisa sendirian, harus bekerja sama," ujar Agus Jabo.

Hingga Mei 2025, sejumlah inisiatif kolaboratif telah dilakukan di sembilan lokasi tersebut.

Kegiatan yang telah dilakukan antara lain pelatihan anyaman dari bahan eceng gondok oleh Kemensos di Desa Kalisalak dan Desa Pesodongan, pembangunan jamban sehat di Desa Kalisalak oleh PT Bhimasena Prima Indonesia senilai Rp15 juta, serta pembuatan kandang kambing perah oleh BPR BKK Wonosobo di Desa Pesodongan senilai Rp30 juta.

Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah juga melatih warga di Desa Kalisalak dan Desa Pesodongan dalam pengolahan produk lokal dan pendampingan usaha.

Selain itu, pelatihan digital marketing dilaksanakan di Desa Ngresrep dan Desa Gambuhan.

Dukungan DPRD dan Harapan Masa Depan

Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Yudi Indras memberikan apresiasi terhadap langkah Kemensos.

"Ini ke depan menjadi suatu langkah yang baik, dan kita bersama-sama menurunkan angka kemiskinan," kata Yudi.

Penulis :
Arian Mesa