
Pantau - Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya membantah kabar bahwa pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Selasa, 3 Juni 2025, membahas rencana reshuffle Kabinet Merah Putih.
Teddy menegaskan bahwa agenda utama rapat terbatas tersebut adalah strategi pemerintah dalam menambah jumlah dokter serta meningkatkan kesejahteraan tenaga medis.
"Pertemuan Bapak Presiden Prabowo dengan Menteri Kesehatan membahas penambahan jumlah dokter, dan (meningkatkan) kesejahteraan dokter, tidak membahas reshuffle", ujar Teddy.
Pertemuan yang berlangsung di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, tersebut juga membahas laporan Menkes terkait tren peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara serta situasi penyebaran di Indonesia.
Penanganan COVID-19 dan Tanggapan Menkes soal Reshuffle
Rapat terbatas ini berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam dan turut dihadiri oleh Seskab Teddy.
Dalam rapat itu, Menkes Budi Gunadi menyampaikan bahwa kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi di Indonesia berasal dari subvarian Omicron JN.1 yang tergolong tidak mematikan.
Tren serupa juga dilaporkan terjadi di sejumlah negara Asia seperti Thailand, Singapura, dan Hong Kong.
"Kenaikan ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat tidak panik", kata Budi.
Ketika ditanya wartawan soal isu reshuffle, Menkes menjawab diplomatis, "Wah itu haknya beliau. Tanya Beliau (Presiden, red.) ya".
Namun saat ditanya kembali apakah topik reshuffle dibahas dalam rapat, Budi menjawab sambil tersenyum, "Kita membahas wartawan mau dipindahin ke mana".
- Penulis :
- Balian Godfrey