
Pantau - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai bahwa pertemuan antara Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan bagian dari strategi pemerintah menjaga keseimbangan politik dengan berbagai kalangan.
Menurut Adi, langkah ini menunjukkan upaya Presiden Prabowo Subianto dalam merawat relasi politik secara inklusif, seperti yang juga dilakukannya terhadap dua presiden terdahulu, Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Adi menyebut bahwa sebelumnya kedekatan Istana lebih terlihat ke arah Solo sebagai simbol politik Jokowi, namun kini mulai muncul keseimbangan melalui komunikasi intensif dengan Teuku Umar (kediaman Megawati) dan Cikeas (kediaman SBY).
Isu Kebangsaan dan Politik Jadi Dugaan Topik Pertemuan Dasco–Megawati
Adi menduga bahwa isi pertemuan antara Dasco dan Megawati berkisar pada dua tema utama, yakni isu kebangsaan dan isu politik.
Dalam isu kebangsaan, Adi memperkirakan terdapat penyamaan persepsi dan penjajakan kerja sama politik antara pemerintah dan PDI Perjuangan.
Sementara dalam isu politik, perbincangan mungkin mencakup persoalan strategis seperti pengangguran, kemiskinan, lapangan kerja, serta dinamika parlemen ke depan.
Sebelumnya, Dasco bersama Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengunjungi kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Dasco menyebut kunjungan itu dilakukan atas utusan Presiden Prabowo dan membawa pesan konfidensial untuk Megawati, sekaligus menerima pesan balasan untuk disampaikan kembali kepada Presiden.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh PDI Perjuangan seperti Puan Maharani, Yasonna Laoly, dan Said Abdullah.
Foto-foto pertemuan diunggah melalui akun Instagram Dasco dan Prasetyo, dengan keterangan bahwa Dasco mendapat wejangan dan masukan demi kepentingan bangsa dan negara di bawah kepemimpinan Prabowo.
- Penulis :
- Balian Godfrey