
Pantau - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha 2025/1446 H dalam kondisi aman, sehat, dan sesuai syariat.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa hewan kurban tahun ini telah disiapkan dengan baik untuk menjamin kelancaran pelaksanaan ibadah kurban.
Berdasarkan proyeksi dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), ketersediaan hewan kurban nasional tahun ini mencapai 3.217.397 ekor.
Sementara itu, kebutuhan nasional diperkirakan sebanyak 2.074.269 ekor, sehingga terdapat surplus sekitar 1,14 juta ekor hewan kurban.
Kementan juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) seperti PMK, Lumpy Skin Disease (LSD), dan antraks.
Pengawasan Ketat dan Distribusi Hewan Kurban
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman secara pribadi memotong 62 ekor sapi kurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H.
Daging dari hewan kurban tersebut disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk anak yatim, fakir miskin, dan kelompok rentan.
"Sebanyak 62 ekor kami akan bagikan ke yatim piatu. Ada yang di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya. Ini untuk saudara-saudara kita fakir miskin, yatim piatu, seluruh teman-teman yang membutuhkan"
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda menyampaikan bahwa pengawasan dilakukan menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia.
Lebih dari 9.743 petugas dikerahkan untuk memastikan hewan kurban memenuhi prinsip Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH), bebas dari penyakit, dan sesuai dengan prinsip kesejahteraan hewan.
Pengawasan mencakup pemeriksaan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), pengecekan kondisi hewan sebelum dan sesudah pemotongan, serta evaluasi lokasi pemotongan.
Tim pengawas terdiri dari Ditjen PKH, dinas provinsi/kabupaten/kota, Fakultas Kedokteran Hewan dari 11 universitas, serta organisasi profesi seperti PDHI dan PAVETI.
Untuk wilayah Jabodetabek, Ditjen PKH menurunkan 146 petugas khusus guna memastikan pemotongan hewan sesuai dengan standar yang berlaku.
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) juga menekankan pentingnya sinergi antar-lembaga, terutama dalam hal penugasan juru sembelih halal.
"Kami terus bersinergi dengan Kementan untuk menjamin bahwa proses pemotongan tidak hanya sehat dan aman, tapi juga halal. Ini bagian dari tanggung jawab bersama"
Dengan kesiapan lintas sektor ini, pelaksanaan kurban Idul Adha 2025 diharapkan menjadi momen ibadah yang tidak hanya bermakna secara spiritual, tetapi juga mempererat solidaritas sosial di masyarakat.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Tria Dianti