billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

SIG Gunakan Dua Juta Ton Bahan Bakar dan Bahan Baku Alternatif Sepanjang 2024 untuk Tekan Emisi Karbon

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

SIG Gunakan Dua Juta Ton Bahan Bakar dan Bahan Baku Alternatif Sepanjang 2024 untuk Tekan Emisi Karbon
Foto: Dokumentasi - Proses pemilahan sampah yang akan diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, untuk dikirim ke Pabrik Narogong, Jawa Barat, sebagai bahan bakar alternatif dalam proses produksi semen (sumber: SIG)

Pantau - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mencatat penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif mencapai dua juta ton sepanjang 2024 sebagai langkah strategis untuk menekan emisi karbon dari kegiatan industri perusahaan.

Komitmen Lingkungan dan Efisiensi Emisi

Dari total dua juta ton tersebut, sebanyak 0,5 juta ton merupakan bahan bakar alternatif yang berhasil mendorong peningkatan thermal substitution rate menjadi 7,56 persen pada 2024, naik dari 7,27 persen pada 2023.

"Saat ini, tingkat emisi karbon yang dihasilkan dari produksi semen PCC Semen Indonesia (SIG) sebesar 494 kg karbon dioksida/ton semen, atau lebih rendah dibandingkan rata-rata semen konvensional sebesar 800 kg karbon dioksida/ton semen. Emisi karbon produk semen PCC SIG juga tercatat lebih rendah hingga 38 persen dibandingkan emisi karbon semen konvensional."

Bahan bakar alternatif yang digunakan berasal dari biomassa, limbah industri, serta sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF).

Inisiatif ini menunjukkan komitmen SIG terhadap pelestarian lingkungan sekaligus sebagai bagian dari strategi menekan emisi karbon dalam proses produksi semen hijau.

"Sampah dan limbah yang tidak terkelola dengan baik tidak hanya dapat merusak lingkungan dan mengurangi daya dukungnya (carrying capacity), tetapi juga berdampak buruk terhadap kehidupan sosial akibat timbulnya penyakit yang mengganggu kesehatan masyarakat."

Ekonomi Sirkular dan Kontribusi terhadap Net Zero Emission 2050

SIG menerapkan prinsip ekonomi sirkular yang memungkinkan limbah dan sampah diolah menjadi produk bernilai seperti bahan bakar alternatif.

Penggunaan RDF tidak hanya membantu mengurangi emisi, tetapi juga mendukung pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan timbunan sampah perkotaan, keterbatasan lahan tempat pembuangan akhir, bau tidak sedap, hingga potensi gangguan kesehatan masyarakat.

Di sisi lain, pemanfaatan limbah industri oleh SIG juga membantu mitigasi dampak lingkungan dari operasional industri mereka.

SIG turut memanfaatkan bahan baku alternatif dari limbah industri seperti copper slag, fly ash, bottom ash, dan paper sludge.

“Sebagai perusahaan yang memiliki kemampuan dan pengalaman, SIG siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk berkontribusi dalam pencapaian Net Zero Emission 2050 melalui penerapan prinsip ekonomi sirkular.”

Penulis :
Arian Mesa

Terpopuler