
Pantau - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan kunjungan ke Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, dengan pengamanan ketat termasuk penggunaan rompi anti peluru untuk meninjau kondisi prajurit TNI di wilayah rawan konflik.
Kunjungan Strategis ke Wilayah Rawan
Kunjungan dimulai dari Bandara Timika, Papua Tengah, sebelum dilanjutkan ke Bandara Kenyam dan diteruskan ke Pos Komando Taktis (Poskotis) Yonif 733/Masariku.
Setibanya di Poskotis, rombongan langsung memeriksa situasi dan kondisi prajurit TNI yang bertugas di garis depan wilayah rawan konflik.
Menurut Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, kunjungan ini bertujuan menyelaraskan sektor pertahanan dan keuangan negara demi keamanan serta stabilitas nasional.
"Agar Kemenkeu juga tahu kendala-kendala yang dihadapi dalam penugasan prajurit TNI di garda terdepan di Papua, yang masih rawan konflik," ujar Frega.
Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan pertama yang mengunjungi langsung daerah rawan konflik di Nduga.
Poskotis Yonif 733/Masariku disebut sebagai salah satu wilayah dengan risiko tinggi konflik bersenjata di Papua.
Komitmen Sinergi untuk Stabilitas Nasional
Dalam kunjungan tersebut, kedua menteri juga memeriksa perlengkapan yang digunakan para prajurit dalam bertugas di medan yang sulit.
"Kedua menteri bersama delegasi dari Kemenhan dan Kemenkeu mengenakan rompi anti peluru karena memang daerah tersebut termasuk daerah berisiko tinggi di Papua," kata Frega.
Selain meninjau kondisi lapangan, kunjungan ini juga menjadi bentuk akuntabilitas terhadap penggunaan anggaran negara, khususnya di sektor pertahanan.
Frega menambahkan bahwa kunjungan ini mencerminkan sinergi nyata antara pertahanan dan keuangan negara sebagai upaya memperkuat kedaulatan nasional.
"Pertahanan negara membutuhkan dukungan keuangan negara untuk mewujudkannya. Demikian pula sebaliknya, dengan pertahanan yang kuat akan mendukung perekonomian sehingga menguatkan keuangan negara," pungkasnya.
- Penulis :
- Arian Mesa