
Pantau - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menilai kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 tahun 2025 di Kanada merupakan peluang emas bagi Indonesia untuk memperkuat perannya sebagai aktor kunci di panggung internasional.
Dave menyebut, momen ini menunjukkan kematangan diplomasi Indonesia dan menjadi wadah bagi Prabowo untuk menyuarakan kontribusi konkret terhadap penyelesaian berbagai tantangan global.
Menurutnya, Presiden Prabowo dapat menggunakan kesempatan ini untuk meyakinkan negara-negara G7 bahwa Indonesia adalah mitra strategis yang andal dan prospektif.
Kepemimpinan yang stabil di dalam negeri, termasuk menjaga kestabilan politik dan ketahanan pangan, menjadi modal kuat dalam memperkuat posisi Indonesia di forum tersebut.
"Tingginya approval rating Presiden Prabowo menunjukkan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap kepemimpinannya. Kepercayaan ini dapat diterjemahkan menjadi modal diplomasi yang kuat di tingkat internasional," ujar Dave.
Komitmen Global dan Agenda Ekonomi
Dave menegaskan bahwa kehadiran Presiden Prabowo di KTT G7 bukan sekadar menjadi pengamat, melainkan sebagai pihak aktif yang menunjukkan komitmen Indonesia dalam menyelesaikan konflik global dan isu keamanan dunia.
Ia juga mengapresiasi peran aktif Prabowo dalam upaya diplomasi di kawasan Timur Tengah, yang dinilainya memperkuat citra Indonesia sebagai negara bertanggung jawab dan pendukung stabilitas global.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dinilai memiliki kepentingan besar dalam forum tersebut.
Prabowo diharapkan akan memanfaatkan forum G7 untuk mempromosikan investasi dan mendorong kerja sama perdagangan yang lebih adil dan inklusif.
Ia juga dinilai dapat menyuarakan kepentingan Indonesia dalam isu-isu ekonomi global seperti rantai pasok, energi, dan transisi menuju ekonomi hijau.
Sebelumnya, Presiden Prabowo secara resmi menerima undangan untuk menghadiri KTT G7 yang akan digelar di Kananaskis, Alberta, Kanada, pada pertengahan Juni 2025.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa undangan itu disampaikan oleh Perdana Menteri Kanada Yang Mulia Mark Carney melalui sambungan telepon, selain undangan resmi tertulis.
- Penulis :
- Arian Mesa