Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Lima Paket Stimulus Pemerintah Berpotensi Tahan Tekanan Dolar terhadap Rupiah

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Lima Paket Stimulus Pemerintah Berpotensi Tahan Tekanan Dolar terhadap Rupiah
Foto: Stimulus Pemerintah Jadi Penopang Stabilitas Rupiah di Tengah Penguatan Dolar AS(Sumber: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar/aa.)

Pantau - Lima paket stimulus yang diluncurkan pemerintah dinilai mampu membantu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di tengah penguatan mata uang tersebut secara global.

Ekonom Ariston Tjendra menyatakan bahwa serangkaian stimulus yang diumumkan pemerintah pada Juni 2025 bisa menjadi penopang bagi rupiah dengan mendorong konsumsi domestik dan perputaran uang di masyarakat.

"Paket ini mendorong pengeluaran masyarakat, terutama saat libur sekolah, sehingga bisa membantu menahan tekanan terhadap rupiah," ujarnya.

Rincian Stimulus dan Dampaknya

Stimulus pemerintah meliputi berbagai sektor mulai dari transportasi hingga bantuan sosial.

Untuk transportasi, pemerintah memberikan diskon 30% pada tiket kereta api bagi 2,8 juta penumpang, menanggung PPN tiket pesawat untuk 6 juta penumpang, dan memberikan diskon 50% untuk angkutan laut bagi 500 ribu penumpang.

Selain itu, ada potongan tarif tol sebesar 20% di berbagai ruas jalan selama 14 hari dengan target 110 juta kendaraan.

Pemerintah juga menyalurkan bantuan beras 10 kg per bulan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat selama dua bulan.

Bantuan subsidi upah sebesar Rp300 ribu per bulan diberikan untuk 17,3 juta pekerja serta 565 ribu guru honorer selama Juni hingga Juli 2025.

Stimulus lainnya adalah diskon iuran program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar 50% selama Agustus 2025 hingga Januari 2026.

Pemerintah membatalkan rencana diskon listrik, namun menambah nominal BSU menjadi Rp300 ribu per bulan.

Total anggaran untuk paket stimulus ini mencapai Rp24,44 triliun yang bersumber dari APBN 2025, menggunakan dana efisiensi dan Saldo Anggaran Lebih (SAL).

Tekanan Eksternal Masih Bayangi Rupiah

Dari sisi eksternal, data tenaga kerja AS per Mei 2025 menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan, dengan Non-Farm Payrolls (NFP) naik 139 ribu dan upah tumbuh 0,4%.

Kondisi ini membuat dolar AS kembali menguat karena pasar menilai ekonomi AS masih solid meskipun ada kebijakan tarif dari Presiden Trump.

Pasar global saat ini juga menanti hasil perundingan tarif antara AS dan China yang berlangsung di London, dan dapat memengaruhi pergerakan nilai tukar.

Rupiah diperkirakan bergerak melemah dalam kisaran Rp16.330 per dolar AS, dengan level support di sekitar Rp16.250.

Namun pada perdagangan Selasa pagi, rupiah sempat menguat tipis menjadi Rp16.285 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.291.

Penulis :
Balian Godfrey