Pantau - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, menyatakan bahwa forum International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 menjadi sarana strategis untuk memperluas pemahaman terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia secara menyeluruh.
Menurutnya, ICI 2025 menghadirkan informasi penting yang relevan bagi berbagai pemangku kepentingan dalam pembangunan infrastruktur nasional.
Ossy mengatakan: "ICI 2025 menyajikan informasi-informasi yang perlu diketahui oleh banyak pihak terkait dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan di Indonesia".
Forum ini mempertemukan para investor dengan pembuat kebijakan dalam ruang dialog terbuka untuk membahas kebijakan, regulasi, serta peluang dan tantangan investasi infrastruktur.
Ossy menegaskan bahwa acara ini memberi wawasan detail kepada calon investor, sehingga mereka dapat memahami prosedur dan ekosistem investasi di Indonesia dengan lebih baik.
Ia menyampaikan: "Acara ini akan memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan, khususnya bagi para investor yang mungkin ingin berinvestasi di Indonesia di bidang infrastruktur, agar mereka bisa mengetahui secara detail".
Komitmen Kolaboratif dan Seruan AHY untuk Pembangunan Regeneratif
Wamen ATR juga menegaskan dukungan penuh Kementerian ATR/BPN terhadap forum ini sebagai bagian dari kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan ekosistem investasi yang sehat dan terarah.
"Jadi saya sangat mendukung, dan kebetulan dalam International Conference on Infrastructure ini juga kami turut ambil bagian," ujar Ossy.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut mengajak seluruh pihak menjadikan konferensi ini sebagai momentum transformasi global di bidang pembangunan.
Dalam pidatonya, AHY menyampaikan: "Mari kita jadikan konferensi ini sebagai wadah untuk komitmen berani, kolaborasi lintas negara, dan kemitraan yang transformatif. Kami mengundang Anda untuk berjalan bersama kami dan membangun sistem yang tidak hanya kuat, tetapi juga adil. Tidak hanya tangguh, tetapi juga regeneratif. Tidak hanya modern, tetapi juga bermakna".
- Penulis :
- Balian Godfrey
