
Pantau - Indo Defence Expo & Forum 2025 bukan hanya sekadar pameran alat utama sistem senjata (alutsista) dan alat pertahanan keamanan, tetapi juga menjadi ajang diplomasi strategis yang melibatkan berbagai negara.
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang menyatakan bahwa acara ini dimanfaatkan sebagai sarana pertemuan antarnegara dalam konteks pertahanan.
"Pada prinsipnya ini bukan hanya sekedar pameran pertahanan, tapi kita juga digunakan sebagai ajang diplomasi pertahanan."
Pertemuan Delegasi dan Peningkatan Partisipasi Internasional
Gelaran ini menjadi tempat berkumpulnya pimpinan lembaga pertahanan dari berbagai negara, pelaku industri pertahanan, serta pihak swasta.
"Ada beberapa pertemuan yang dilakukan, baik itu oleh Wakil Menteri Pertahanan, kemudian juga tadi saya juga mengikuti ada juga pertemuan Bapak Menteri Pertahanan dengan beberapa Menhan delegasi negara lain."
Frega juga menilai Indo Defence 2025 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya.
"Indo Defence 2025 ini adalah sebuah kemajuan dibandingkan dengan yang sebelumnya karena semakin banyak interest dari negara-negara lain untuk berpartisipasi, dan termasuk salah satu yang terbesar di Asia Tenggara."
Tahun ini, jumlah peserta mencapai 1.180 dari dalam dan luar negeri, mewakili 55 negara.
"Selain itu, ada juga 76 delegasi yang merepresentasikan 42 negara."
Pihaknya berharap gelaran ini dapat terus berkembang dan memperkuat kemitraan pertahanan Indonesia.
" Kami berharap bisa terus meningkat jumlahnya di kegiatan serupa di tahun-tahun yang akan datang karena ini menunjukkan bahwa rekognisi dunia terhadap Indo Defence itu semakin meningkat, terhadap Indonesia juga."
Wadah Pasar Industri dan Penandatanganan MoU
Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto menambahkan bahwa acara ini juga berperan sebagai wadah mempertemukan pembeli dan penjual alutsista, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Memberikan wadah kepada industri, terutama industri pertahanan kita untuk kami carikan market. Kami pertemukan di sini beberapa stakeholders dari negara-negara tetangga, kemudian dari industri-industri yang ada untuk berkumpul bersama di sini."
Sejumlah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) kerja sama pembelian alutsista berhasil diteken selama Indo Defence 2025 berlangsung.
Acara ini juga membuka peluang kolaborasi dalam pengembangan bersama dan transfer teknologi.
“Tadi kita saksikan ada beberapa MoU yang ditandatangani tadi. Itu merupakan suatu wujud dari prestasi kinerja kita, bagaimana kita bisa menemukan antara yang memproduksi dan yang membeli, bisa ketemu ataupun saling untuk join development.”
- Penulis :
- Arian Mesa