
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Jumat (13/6/2025) ditutup melemah 38,30 poin atau 0,53 persen ke posisi 7.166,07, terdampak oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta pelemahan data ekonomi domestik.
IHSG terus berada di zona merah sejak pembukaan perdagangan dan bertahan di wilayah negatif hingga sesi kedua berakhir.
Ketegangan meningkat setelah serangan militer Israel terhadap program nuklir Iran yang menyebabkan pasar Asia melemah dan memicu lonjakan harga minyak mentah dunia lebih dari 6 persen, menembus 72 dolar AS per barel.
Mayoritas bursa saham regional Asia turut terkoreksi; Indeks Nikkei turun 351,19 poin (0,92%), Hang Seng melemah 25,66 poin (0,75%), dan Strait Times terkoreksi 10,78 poin (0,271%), sedangkan Shanghai mencatat kenaikan tipis 0,34 poin (0,01%).
"IHSG ditutup melemah di tengah sentimen negatif meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta kekhawatiran akan dampaknya terhadap perekonomian domestik, di saat masih ada potensi ancaman dari perang tarif", ujar analis pasar modal.
Sektor Teknologi dan Keuangan Terkoreksi, Sektor Barang Baku Menguat
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, hanya sektor barang baku yang mengalami penguatan sebesar 1,18 persen.
Sebaliknya, sepuluh sektor lainnya melemah, dengan sektor teknologi mencatat koreksi terdalam sebesar 1,25 persen, diikuti sektor transportasi & logistik sebesar 1,09 persen, serta sektor keuangan yang turun 0,99 persen.
Dari dalam negeri, data ekonomi juga memberi tekanan tambahan setelah penjualan ritel pada April 2025 tercatat turun 0,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), berbalik arah dari pertumbuhan 5,5 persen yoy pada Maret 2025.
Ini merupakan penurunan tahunan pertama sejak April 2024, yang memicu kekhawatiran atas daya beli masyarakat dan prospek konsumsi domestik.
Saham-saham yang mencatat penguatan terbesar antara lain JAWA, MBSS, ASBI, ARCI, dan JATI, sementara saham yang melemah paling dalam adalah KRYA, KOPI, JECC, BPFI, dan BAIK.
Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.372.329 kali transaksi dengan total volume 26,68 miliar lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp15,20 triliun.
Dari total perdagangan, 241 saham menguat, 364 saham melemah, dan 200 saham stagnan.
- Penulis :
- Arian Mesa