
Pantau - Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Berdaya Saing Global Angkatan XIII resmi dimulai pada Selasa, 10 Juni 2025, di Auditorium Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta.
PKN ini mengusung tema “Kepemimpinan dalam Akselerasi Transformasi Kesehatan untuk Mewujudkan Asta Cita Bidang Kesehatan” dan merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Kesehatan, Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, serta Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK).
Sekitar 30 peserta dari berbagai instansi seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, dan Kepolisian turut mengikuti pelatihan ini.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyambut baik penyelenggaraan pelatihan ini dan menegaskan bahwa transformasi sektor kesehatan membutuhkan kepemimpinan yang kuat.
Menurut Menkes, kepemimpinan bukanlah soal gelar atau sertifikat, melainkan karakter, integritas, dan rekam jejak yang nyata di lapangan.
PKN Tingkat II menjadi pelatihan wajib bagi pejabat tinggi pratama dan diselenggarakan dengan metode blended learning.
Fokus pada Manajemen Risiko dan Peran Strategis Media dalam Transformasi Kesehatan
Nina Kurnia Dewi, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum LKBN ANTARA, hadir sebagai fasilitator dari GNIK dan menyampaikan materi mengenai pentingnya budaya sadar risiko (risk culture) di lingkungan pemerintahan.
Ia menyoroti bahwa selama ini manajemen risiko di pemerintahan masih bersifat administratif, sementara risiko reputasi semakin dominan di era digital.
Dalam sesi diskusi, salah satu peserta membahas kasus kekerasan di layanan kesehatan sebagai bukti perlunya evaluasi terhadap SOP dan sistem pengawasan internal.
Nina juga menggarisbawahi peran media dalam menyuarakan isu-isu kesehatan, seperti penurunan angka stunting dan distribusi vaksin saat pandemi.
PKN Tingkat II mencakup empat agenda pembelajaran utama: Agenda Mengelola Diri, Agenda Kepemimpinan Strategis, Agenda Manajemen Strategis, dan Agenda Aktualisasi Kepemimpinan Strategis.
Tujuan akhir dari pelatihan ini adalah melahirkan pemimpin yang mampu bersaing secara global dan mendorong transformasi sektor kesehatan demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
- Penulis :
- Balian Godfrey





