Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Partisipasi UMKM Indonesia di Expo 2025 Osaka Dorong Potensi Ekspor Produk Berkelanjutan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Partisipasi UMKM Indonesia di Expo 2025 Osaka Dorong Potensi Ekspor Produk Berkelanjutan
Foto: Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti saat presentasi produk UMKM di Paviliun Indonesia, Expo 2025 di Osaka, Jepang (sumber: Kemendag)

Pantau - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti memimpin delegasi Indonesia dalam presentasi produk unggulan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Paviliun Indonesia pada Expo 2025 di Osaka, Jepang, Kamis, 12 Juni 2025.

Promosi Produk Berkelanjutan

Partisipasi ini bertujuan meningkatkan ekspor Indonesia melalui pengenalan produk berkelanjutan dari berbagai sektor, yakni bahan bangunan, makanan dan minuman, serta fesyen.

"Sejalan dengan tema besar Expo 2025 Osaka, yang berfokus pada masa depan berkelanjutan, sampel produk yang kami hadirkan di sini merupakan bagian dari lini produk berkelanjutan untuk sektor bahan bangunan, sektor makanan dan minuman, serta fesyen," ungkap Roro Esti.

Sebelumnya, pada 11 Juni 2025, Kementerian Perdagangan telah memfasilitasi para pelaku usaha mengikuti forum bisnis dan sesi one-on-one business matching sebagai bagian dari rangkaian kegiatan promosi ekspor.

Harapan Terhadap Kerja Sama Internasional

Sebanyak 15 pelaku usaha, mayoritas berasal dari sektor UMKM, berkesempatan menampilkan dan mempresentasikan produk unggulan mereka secara langsung di Paviliun Indonesia.

Produk yang ditampilkan mengusung nilai keberlanjutan dan keunikan khas Indonesia, yang diharapkan menarik minat para pelaku usaha dan pengunjung dari berbagai negara.

"Kami berharap pengunjung Paviliun Indonesia mengenal lebih dekat produk-produk Indonesia dan mendorong peluang bagi pelaku usaha Jepang untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan pelaku usaha Indonesia ke depannya," ia mengungkapkan.

Pameran ini berlangsung selama dua hari, dengan presentasi hari pertama pada 12 Juni 2025 mencakup sektor bahan bangunan serta makanan dan minuman berkelanjutan, dan hari kedua, 13 Juni 2025, difokuskan pada sektor fesyen.

Penulis :
Arian Mesa