Pantau - Sejumlah ibu rumah tangga di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mendapatkan manfaat ganda dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), tidak hanya bagi anak-anak mereka yang menjadi penerima makanan bergizi, tetapi juga dengan diberi kesempatan bekerja sebagai juru masak di unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Astuti, salah satu ibu yang kini bekerja sebagai juru masak MBG, menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan ini.
"Saya senang sekali dapat ikut bekerja di sini," kata Astuti.
Sebelum adanya program ini, ia tidak memiliki pekerjaan tetap dan harus mengurus tiga anaknya seorang diri.
Sejak dua bulan lalu, anak bungsunya yang duduk di bangku SD menjadi salah satu penerima manfaat MBG di Baubau.
Menu Favorit Anak, Dampak Positif untuk Keluarga
Ibu lain bernama Yati, istri seorang petani dan ibu dari dua anak, juga merasakan manfaat program ini.
"Saya kerja dari subuh. Biasanya pagi jam 10-an sudah selesai. Jadi pekerjaan ini tidak terlalu berat," kata Yati.
Anak-anak penerima MBG, seperti Tasya dan Said, juga mengungkapkan kesan positif mereka.
Said, siswa kelas 3 SD Karya Baru Baubau, menyukai menu Jumat yang berisi telur dadar dalam roti, buah jeruk, dan susu.
"Saya suka menunya, sehat, karena cita-cita saya ingin jadi tentara seperti Bapak Presiden Prabowo," ujarnya.
Tasya, siswa SD yang lain, menyukai lauk ayam yang biasa disajikan setiap Kamis.
"Saya sangat suka dengan MBG, karena masakannya enak-enak," kata Tasya.
Program MBG di SD Karya Baru Baubau ditinjau langsung oleh Wakil Wali Kota Baubau Wa Ode Hamsinah Bolu dan Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Isra Ramli.
Program Bergizi yang Jadi Investasi Masa Depan
Isra Ramli menyatakan bahwa program ini adalah inisiatif Presiden Prabowo sebagai bentuk investasi dalam memperbaiki gizi anak Indonesia.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat dua SPPG yang sudah beroperasi di Baubau dan ditargetkan akan bertambah menjadi 16 dapur MBG.
Salah satu dapur yang berada di Kecamatan Sorawalio telah menyalurkan makanan kepada 3.500 penerima di 29 sekolah sejak Februari 2025.
"Yang bekerja di situ para ibu-ibu atau masyarakat di sekitar (dapur MBG). Ada sekitar 47 orang yang ikut bekerja, dan itu luar biasa. Jadi, anaknya dapat makan, ibunya dapat pekerjaan," ujar Isra.
Ia menambahkan bahwa para ibu yang bekerja telah mendapatkan pelatihan seputar standar operasional prosedur memasak, penyajian, kesehatan, keselamatan, dan kebersihan.
"Alhamdulilah sampai sekarang di Baubau tidak ada cerita miring, tidak ada keracunan, tidak ada bahan baku yang rusak," tegasnya.
- Penulis :
- Balian Godfrey
