Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Jusuf Kalla Soroti Dampak Perang Dunia terhadap Ekonomi Indonesia dalam Orasi Ilmiah Wisuda Unas

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Jusuf Kalla Soroti Dampak Perang Dunia terhadap Ekonomi Indonesia dalam Orasi Ilmiah Wisuda Unas
Foto: Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, menyampaikan orasi ilmiah dalam wisuda Universitas Nasional (Unas), di Jakarta Selatan, Minggu (15/6/2025). (sumber: ANTARA/HO-Jusuf Kalla)

Pantau - Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, menilai gejolak perang dunia berdampak langsung terhadap penurunan ekonomi global, termasuk Indonesia, dalam orasi ilmiah pada wisuda Universitas Nasional (Unas) di Jakarta Selatan, Minggu, 15 Juni 2025.

JK menyebutkan bahwa sejumlah konflik internasional, seperti perang Rusia-Ukraina, konflik Israel-Gaza, dan ketegangan Israel-Iran, menyebabkan ketidakstabilan ekonomi yang memengaruhi berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Dunia saat ini penuh dengan gejolak dan juga di negeri kita (Indonesia). Suatu masa depan yang tidak mudah dengan akibat terjadinya peperangan," ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa akibat perang tersebut, harga komoditas unggulan Indonesia seperti mineral, batubara, nikel, dan tembaga mengalami penurunan signifikan.

Penurunan Pendapatan Negara dan Efek Domestik

Menurut JK, penurunan harga komoditas menyebabkan berkurangnya penerimaan negara dari sektor pajak.

"Di dalam negeri, harga akibat perang ini, produk kita semua mengalami penurunan seperti mineral, batubara, nikel, dan tembaga. Semua mengalami penurunan," ia mengungkapkan.

Jika penerimaan pajak berkurang, lanjut JK, pemerintah akan terpaksa melakukan efisiensi, yang pada akhirnya berdampak pada pengurangan pembangunan dan infrastruktur.

"Efisiensi pada dasarnya adalah mengurangi pembangunan, infrastruktur, dan sebagainya," jelasnya.

Selain itu, JK menyinggung beban utang dari pemerintahan sebelumnya yang semakin sulit dilunasi akibat menurunnya daya beli masyarakat dan lesunya perdagangan.

"Banyak perusahaan terpaksa mengurangi kegiatannya. Seperti hotel, kuliner, ekspor, produktivitas pabrik tekstil dan semua begitu. Dengan kondisi tersebut kemampuan negara untuk membayar ikut berkurang," katanya.

JK menegaskan bahwa kondisi tersebut merupakan tantangan nyata bagi para lulusan baru.

Ia mengimbau mahasiswa untuk waspada dan bersiap menghadapi kenyataan ekonomi yang penuh tantangan.

Penulis :
Arian Mesa